Kumpulan Artikel Edukasi Anak Terbaru, Sayangi Anak Anda Sejak Dini


SEARCH DISINI :
TOPIKTREND.COM, Kumpulan Artikel Edukasi Anak Terbaru, Sayangi Anak Anda Sejak Dini – Saat anak sedang bertengkar dengan teman-temannya, orang tua seringkali ikut campur. Ini bukan cara terbaik untuk mengajarkan anak menyelesaikan masalah. Jangan langsung ikut campur. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Tindakan orang tua yang seperti itu justru tidak melatih anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak-anak, khususnya saat berusia 4-6 tahun, sebaiknya sudah bisa beradaptasi dengan masalah.
Saat anak sedang bertengkar dengan teman-temannya, orang tua seringkali ikut campur. Ini bukan cara terbaik untuk mengajarkan anak menyelesaikan masalah.Jangan langsung ikut campur. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Tindakan orang tua yang seperti itu justru tidak melatih anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Anak-anak, khususnya saat berusia 4-6 tahun, sebaiknya sudah bisa beradaptasi dengan masalah sosial dengan teman-temannya, sehingga ia belajar untuk berdamai dan memaafkan.

Read More

Berikut hal yang bisa dilakukan saat anak bertengkar dengan temannya:

~ Saat anak sudah di rumah, mintalah anak untuk menceritakan apa yang sedang terjadi.

Jangan langsung memarahi apalagi menuduh anak adalah pihak yang bersalah ketika anak bertengkar. Beri waktu pada anak untuk menerangkan apa yang sebenarnya terjadi, meski Kita sebenarnya sudah mengetahuinya. Dengarkan masalah dari sudut pandang anak, dan dengarkan keluhan anak karena dengan begitu ia akan merasa lega.

~ Ajari Anak Menyelesaikan Permasalahannya

Jika anak sudah terlajur bertengkar, coba beri petunjuk anak menyelesaikan masalahnya. Misalnya dengan bersalaman atau mengajari anak meminta maaf.

Beri petunjuk untuk menyelesaikan masalah atau pertengkaran sudah lebih baik, dibandingkan jika orang tua yang berbicara langsung dengan teman si anak.

Kita harus memberi kesempatan pada anak untuk berlatih menyelesaikan permasalahhnya. Amati saja dari jauh bagaimana cara anak menyelesaikan konflik dengan temannya.

~ Ajari anak untuk meminta maaf dan bersalaman.

Anak terkadang gengsi untuk minta maaf. Tidak bisa cepat – cepat memaksa anak untuk minta maaf, karena dia akan mengis atau semakin marah.

Orang tua perlu minta anak menjelaskan apa yang terjadi. Setelah anak mengungkapkan keadaan sebenarnya, beritahu padanya tentang makna permintaan maaf. Tekankan bahwa meminta maaf tak selalu harus dilakukan oleh pihak yang bersalah.

Secara perlahan, Ajari anak untuk meminta maaf dan bersalaman.

~ Perkenalkan berbagai cara meminta maaf

Jika anak enggan minta maaf secara langsung, kita bisa memperkenalkan padanya tentang cara meminta maaf yang lain. Jadi, anak bisa memilih cara mana yang menurutnya bisa dia lakukan. Misalnya, mengganti mainan teman yang dirusaknya, bersalaman, lewat Video Name, atau minta maaf lewat telepon.

~ Ajari anak hal – hal yang tak menyulut pertengkaran anak

Ya, Orang tua juga disarankan mengajari anak cara untuk berkenalan, mengantre, berbagi dan bertukar agar tidak menjadi sumber peterngkaran pada anak.

Seringnya orang tua justru tanpa disadari mengajarkan anak sedari kecil untuk curang. Misalnya, dengan menyuruh anak menyerobot antrean.

Dilansir dari sebuah jurnal Studying Aloud to Youngsters: The Proof, mengajak anak membaca sejak dini dapat meningkatkan bonding atau kualitas hubungan orangtua dan anak. Kegiatan ini juga akan membuat ibu dan anak terus terkoneksi dengan baik dalam menghabiskan waktu di rumah. Bahkan tak hanya ibu saja, Ayah juga bisa bergantian membacakan buku untuk anak. Tapi […]]]>

Dilansir dari sebuah jurnal Studying Aloud to Youngsters: The Proof, mengajak anak membaca sejak dini dapat meningkatkan bonding atau kualitas hubungan orangtua dan anak. Kegiatan ini juga akan membuat ibu dan anak terus terkoneksi dengan baik dalam menghabiskan waktu di rumah. Bahkan tak hanya ibu saja, Ayah juga bisa bergantian membacakan buku untuk anak. Tapi pada pelaksanaannya, ada beberapa orangtua yang masih bingung untuk memilih buku yang tepat untuk anak sesuai dengan usia dan kebutuhannya.

Maka dari itu, pada #BelajarSayangianak kali ini, sayangianak.com ingin memfasilitasi para orangtua khususnya Bunda untuk lebih memahami bagiamana cara ‘Memilih Buku yang Tepat untuk Anak Sesuai Usia dan Kebutuhannya’.

Dengan Narasumber yang ahli di bidangnya
Arina Pramudita seorang Licensed Learn Aloud Traineer, Penulis Buku, dan Founder @womenclopedi

Yang akan berlangsung pada:
🗓Sabtu, 05 Maret 2022
🕙10.00 WIB- Selesai
🏢 Grup Whatsapp Khusus
💰 Diskon khusus dari 7̶5̶Ok̶ menjadi GRATIS!!!

Caranya daftarnya gampang, Bunda hanya perlu comply with @ariinarina & @sayangianakcom, lalu isi information diri pada bit.ly/BelajarSayangianak05Mar atau langsung klik di sini Yuk, daftar dan ikutan sekarang!

Saat ini, sudah jarang ditemukan sebuah keluarga punya waktu untuk makan bersama. Kadang-kadang ketika ada anggota keluarga yang ingin makan, ada yang sambil di depan televisi atau di kamarnya sendiri.  Tradisi makan malam keluarga rasanya sudah tidak ada lagi. Bahkan, sangat sulit untuk mencari waktu guna menghabiskan waktu dengan seluruh anggota keluarga secara bersama-sama.  Padahal, […]]]>

Saat ini, sudah jarang ditemukan sebuah keluarga punya waktu untuk makan bersama. Kadang-kadang ketika ada anggota keluarga yang ingin makan, ada yang sambil di depan televisi atau di kamarnya sendiri.

Tradisi makan malam keluarga rasanya sudah tidak ada lagi. Bahkan, sangat sulit untuk mencari waktu guna menghabiskan waktu dengan seluruh anggota keluarga secara bersama-sama.

Padahal, makan bersama sebagai sebuah keluarga adalah hal terbaik bagi pertumbuhan anak-anak. Bukan hanya sekadar memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan makanan, tapi lebih dari itu.

Berikut ini adalah beberapa manfaat makan bersama:

Nutrisi Lebih Baik

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa keluarga yang makan bersama-sama memiliki nutrisi yang lebih baik secara keseluruhan. Hal ini juga menurunkan risiko berbagai penyakit dan obesitas. Anak-anak dan orangtua mereka akan lebih banyak makan sayuran, sehingga mendapatkan lebih banyak vitamin dan nutrisi.Baca juga: Paket Organ Manusia dari Brasil, Nama Desainer Arnold Putra Disebut

Lebih Hamat

Makanan beli tentunya lebih mengeluarkan biaya daripada makanan yang disiapkan di rumah. Jadi, ini akan menghemat banyak uang dalam jangka panjang.

Performa Anak-anak Lebih baik di Sekolah 

Menurut sebuah penelitian tahun 2005 di Universitas Columbia, remaja yang makan bersama keluarga mereka setidaknya lima kali seminggu lebih mungkin mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah. Anak-anak yang makan dengan keluarga mereka juga memiliki sikap yang lebih positif tentang masa depan mereka.

Meningkatnya Komunikasi

Makan malam bersama dalam keluarga untuk memberi kesempatan untuk komunikasi. Percakapan selama makan memberi kesempatan bagi keluarga untuk menjalin ikatan dan terhubung satu sama lain. Hal ini juga memungkinkan orangtua dan anak-anak untuk mendiskusikan topik-topik menyenangkan dan serius, dan saling belajar.

Mengembangkan Keterampilan Sosial 

Makan bersama juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang baik karena mereka belajar menjadi pendengar yang baik, dan sabar menunggu sementara orang lain sedang berbicara.  Mereka juga menjadi ingin tahu tentang orang lain bukan hanya fokus pada diri sendiri.

Mengajarkan Sopan Santun di Meja Makan

Kesempatan yang baik bagi orangtua untuk mengajarkan anak-anak mereka sopan santun di meja makan. Jika anak-anak tumbuh tanpa tata krama di meja makan, itu akan menciptakan banyak masalah bagi mereka dalam keberhasilan masa depan mereka.Baca juga: Imunitas Jadi Bekal Anak untuk Tumbuh dan Berkembang secara Optimum

‘Bermain-main’ dengan Makanan

Ajak anak bersama-sama menyiapkan makanan yang akan dinikmati bersama-sama. Memasak adalah aktivitas yang melibatkan semua indra dan tangan kita. Jadi, ini pun penting untuk menstimulasi anak-anak yang lebih kecil. Libatkan mereka untuk melakukan aktivitas memasak sesuai usia mereka.

Mengurangi Penyalahgunaan Zat

Menurut sebuah penelitian oleh Pusat Nasional Ketergantungan dan Penyalahgunaan Zat di Universitas Colombia, keluarga yang tidak makan malam bersama tiga setengah kali lebih rentan terhadap penyalahgunaan resep dan obat lainnya. Makan malam keluarga tentu mengurangi tingkat penyalahgunaan zat di kalangan orang dewasa dan anak-anak dalam keluarga.

Berbagi cerita keluarga 

Anak-anak yang tahu cerita atau sejarah keluarganya akan lebih tangguh dan merasa lebih baik. Ceritakan masa kecil Anda, pekerjaan pertama, hewan kesayangan, dan kisah-kisah Anda lainnya.

Hubungan baik 

Makan malam keluarga merupakan kesempatan yang ultimate untuk memperkuat ikatan keluarga. Anak-anak dapat menggunakan waktu makan malam untuk membicarakan hal-hal penting atau meminta orang tua mereka menjawab pertanyaan anak-anak. Kegiatan membangun hubungan juga bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak terutama saat mereka menghadapi masalah-masalah yang lebih sulit di usia remaja.

Baik untuk orang tua juga 

Inilah waktunya Anda menikmati saat-saat yang menyenangkan dan hangat, lepas dari segala kesibukan pekerjaan dan rutinitas melelahkan. Tinggalkan dulu segala urusan pekerjaan. Percayalah, semua e-mail atau pesan Whatsapp dari atasan Anda bisa menunggu.

Meningkatkan cita rasa anak-anak

Makan bersama berarti memasak makanan yang umum untuk seluruh anggota keluarga. Dengan cara ini, anak mengenal makanan baru dan tidak menjadi rewel tentang pilihan makanan.Baca juga: Barang Palsu di Market Jadi Keluhan Pembeli

Struktur dan rutin

Rutinitas membantu anak-anak menemukan organisasi dan kemantapan dalam kehidupan keluarga mereka. Makanan keluarga secara teratur memberikan anak-anak rasa yang regular dan mereka dapat menikmati saat-saat ini setiap hari.

Semuanya terhubung

Di meja makan, bisa terjadi banyak obrolan, pancing dengan banyak komentar dan pertanyaan. Hargai apa pun yang disampaikan anak. Ini juga saatnya anak melihat mama dan papanya juga terhubung dengan menerapkan komunikasi yang baik dan saling menghargai.

Tidak perlu setiap waktu makan dan setiap hari

Tidak juga harus selalu makan malam, bisa saja waktu sarapan, brunch di akhir pekan, menikmati camilan di malam hari, atau kombinasi semua itu. Poinnya, semua menikmati suasana makan bersama, berbagi makanan, dan ngobrol hal-hal menyenangkan. Tiap orang boleh bicara dan didengarkan. Di momen ini juga tidak boleh ada yang sibuk sendiri dengan gadget-nya.

Menangis bagi anak  artinya suatu hal yg regular dan  baik buat kesehatan emosionalnya. Menangis pula ialah bentuk komunikasi kepada orang tua misalnya saat si mungil sedang lapar, kelelahan, atau sedang stres serta stress. Ya, Anak menangis itu biasa. akan tetapi enggak jarang kita menemukan tangisan si mungil cuma pura – pura alias air mata palsu,

Menangis bagi anak  artinya suatu hal yg regular dan  baik buat kesehatan emosionalnya. Menangis pula ialah bentuk komunikasi kepada orang tua misalnya saat si mungil sedang lapar, kelelahan, atau sedang stres serta stress.

Ya, Anak menangis itu biasa. akan tetapi enggak jarang kita menemukan tangisan si mungil cuma pura – pura alias air mata palsu,

Pura – pura-pura menangis tak jarang terjadi di anak-anak yang kurang lisan

Founder Parenting Community berasal Toronto, Beverley Cathcart-Ross berkata Jika sikap ini relatif umum  terjadi di anak-anak. ini seringkali terjadi pada anak-anak yang kurang verbal. Mereka tidak dapat menemukan istilah-kata buat mengekspresikan diri.

“Air mata adalah cara terbaik buat menarik perhatian orang tua. Anak kadang-kadang menafsirkannya menjadi rasa cinta serta penegasan jikalau orang tua peduli pada mereka,” istilah Cathcart-Ross, dikutip dari At present’s Dad and mom.

Tangisan palsu ditunjukkan karena bayi ingin mencari perhatian orang terdekatnya

Studi peneliti Jepang menemukan bayi pun sebenanya telah mampu menipu orang tuanya dengan tangisan palsu mereka.

Peneliti berkata kecenderungan tangisan palsu ditunjukkan sebab bayi ingin mencari perhatian orang terdekatnya. Potensi tangisan palsu itu semakin akbar, bila bayi itu mempunyai saudara yang banyak.

pakar perilaku percaya anak-anak dapat mulai berbohong asal sekitar usia enam bulan. Awalnya, kebanyakan psikolog percaya anak-anak tidak mempunyai kemampuan cukup buat mulai berbohong hingga mereka berusia empat tahun, tetapi sebuah penelitian di College of Portsmouth di Inggris di 2007 menunjukkan bahwa bayi bisa memakai tangisan palsu pada usia dini.

“Bayi berpura-pura-pura-pura menangis artinya salah  satu bentuk paling awal berasal penipuan timbul dan  bayi menggunakannya buat menerima perhatian berasal orangtuanya,” jelas Dr Vasudevi Reddy berasal Universitas departemen psikologi Portsmouth, mirip dikutip dari Medicaldaily.

Ideas Atasi Balita yang senang Pura – pura Menangis

1. Katakan  Anda tahu itu Tangisan Palsu

menggunakan nada bunyi tegas namun hening, cobalah beritahu si kecil bahwa Tahukah Anda itu bukanlah air mata sungguhan melainkan air mata palsu. Anda mengetahui dia menangis bukan sebab sedih tapi menginginkan sesuatu. Pendekatan ini dievaluasi bisa bekerja dengan baik. Mungkin awalnya  Anda akan terkejut dan  berhenti menangis, namun lama   kelamaan beliau akan memahaminya.

2. Mengalihkan Perhatiannya

Cobalah untuk mengalihkan perhatiannya ketika ia mulai pura – pura menangis, Mothers. Bila mereka menangis karena suatu alasan, mereka akan terus menangis sampai dilema tersebut terselesaikan. namun, kalau itu hanya mengamuk, coba saja mengajaknya bernyanyi lagu kesukaannya, melakukan teka-teki, atau mengajukan pertanyaan menarik perhatiannya.

3. Cari tahu Sumbernya

Cari tahu sumber tangisan palsunya, Mothers. Tanyakan pada balita Anda apa yg galat, sebab umumnya ini suatu cara si kecil yg belum bisa pada mengekspresikan diri mereka. Kadang-kadang, mereka pun menangis hanya sebab balita lain menangis. Ajukan pertanyaan sederhana dan  terbuka kepadanya. Bila tidak terdapat duduk perkara, jelaskan kepada anak Anda bahwa menangis palsu itu cara yg kurang baik buat menerima perhatian.

4. Biarkan

Mengabaikan anak yg sedang menangis tentu sulit bagi kita menjadi orang tua. namun cara ini ternyata juga dirasa mampu menghentikan tangisan palsunya.

5. Beri Pelukan dan  Ciuman

Bila Anda tidak tahan buat mengabaikannya, cobalah untuk datang padanya dan  beri pelukan jua ciuman hangat, supaya ia bisa lebih hening. Terkadang itu sangat berarti bagi  ketika ia menerima sedikit perhatian berasal Anda.

Ketika hamil, perkembangan janin tentu menjadi hal yang bikin Bunda penasaran. Sudah sebesar apa si kecil dalam kandungan? Kemampuan apa yang sudah dimilikinya? Melihatnya melalui layar saat pemeriksaan USG pun selalu ditunggu-tunggu.

Memasuki trimester kedua, biasanya tubuh sudah beradaptasi lebih baik dengan hadirnya janin. Ketidaknyamanan yang kerap dikeluhkan di trimester pertama semakin jauh berkurang. Mual dan muntah yang umum dirasakan di awal kehamilan pun mulai jarang muncul.

Bisa dibilang trimester kedua adalah saat hamil yang paling nyaman. Tak heran banyak ibu hamil yang melakukan babymoon di masa ini.

Nah, informasi kali ini akan membahas seluk-beluk perkembangan janin pada trimester kedua kehamilan. Penasaran? Yuk, intip penjelasannya berikut ini!

Perkembangan Janin per Minggu di Trimester Kedua

Umumnya kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu. Minggu-minggu ini terbagi dalam tiga trimester. Nah, trimester kedua dimulai dari minggu 13 hingga minggu 27 masa kehamilan.

Pada masa ini, janin tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Menurut American Pregnancy Association, janin akan mencapai panjang 355,6 milimeter dan bobot lebih dari 907 gram pada akhir trimester kedua.

Fitur wajah janin akan mulai terbentuk di bulan-bulan ini. Bunda pun mulai dapat merasakan pergerakan dalam rahim, seperti saat janin berbalik dan berputar. Selain itu, pada trimester kedua, jenis kelamin janin juga sudah mulai terlihat lebih jelas.

Yuk simak penjelasan selengkapnya mengenai tahap-tahap perkembangan janin di trimester kedua, dari awal hingga akhir.

Minggu ke-13 Kehamilan

Memasuki 13 minggu kehamilan atau 11 minggu setelah pembuahan, janin mulai memproduksi urine dan mengeluarkannya ke dalam cairan amniotik yang mengelilinginya. Janin juga akan menelan sebagian cairan amniotik.

Pada fase ini, kulit janin masih tipis dan transparan, tetapi sudah menunjukkan tanda-tanda menebal. Tulang-tulang yang menjadi kerangka tubuh bayi akan mulai mengeras, terutama tulang panjang dan tempurung kepala.

Minggu ke-14 Kehamilan

Berikutnya, memasuki 14 minggu kehamilan, leher janin akan terbentuk lebih kompleks. Sel darah merah juga terbentuk pada limpa fetus. Jenis kelamin bisa dilihat di minggu ini atau minggu selanjutnya.

Pada minggu 14, panjang bayi bisa mencapai 87 milimeter, mulai dari pucuk kepala hingga pantat. Beratnya diperkirakan mencapai 45 gram.

Minggu ke-15 Kehamilan

Pada 15 minggu kehamilan atau 13 minggu setelah pembuahan, pertumbuhan janin menjadi lebih pesat. Perkembangan tulang berlanjut dan dapat dilihat menggunakan pemindaian ultrasonik. Pola rambut di kulit kepala janin juga mulai terbentuk di minggu ini.

Minggu ke-16 Kehamilan

Masuk ke minggu ke-16, kepala janin mulai terangkat. Matanya pun mulai bergerak secara perlahan. Telinga janin saat ini mendekati posisi akhir. Selain itu, mata janin menjadi sensitif terhadap cahaya walau dalam kondisi tertutup.

Pada masa ini, kulit janin akan terus menebal. Pergerakan lengan saat minggu ke-16 menjadi lebih terkoordinasi dan bisa dicek saat pemeriksaan ultrasonik (USG). Namun, gerakan ini masih terlalu pelan untuk dirasakan oleh sang ibu.

Pada fase minggu ke-16 kehamilan, bobot janin menjadi sekitar 110 gram. Sedangkan panjang dari pucuk kepala hingga pantat mencapai 120 milimeter.

Minggu ke-17 Kehamilan

Minggu ke-17 kehamilan atau minggu ke-15 setelah masa pembuahan merupakan waktu kuku kaki janin berkembang. Selain itu, janin menjadi lebih aktif dalam kantung amniotik. Ia akan lebih sering berbalik dan berguling. Denyut jantungnya memompa sekitar 110 sampai 160 detak per menit.

Minggu ke-18 Kehamilan

Saat masuk ke minggu ke-18 kehamilan atau minggu ke-16 sesudah masa pembuahan, telinga janin mulai membuka di sisi kepala. Janin kemungkinan mulai dapat mendengar suara. Tak hanya itu, janin juga mulai bisa menguap.

Mata janin juga mulai menatap ke depan. Kemudian, sistem pencernaannya sudah mulai bekerja. Panjang janin, mulai ujung kepala hingga pantat, sekitar 140 milimeter dan bobotnya mencapai 200 gram.

Minggu ke-19 Kehamilan

Masuk ke minggu ke-19 kehamilan atau 17 minggu sesudah pembuahan, pertumbuhan janin akan melambat dibanding sebelumnya. Lapisan lengket dan mirip seperti keju, vernix caseosa, mulai membalut tubuh janin.

Kulitnya sangat rapuh dan bisa terkena pengaruh abrasi, pengerasan, dan pecah-pecah akibat paparan cairan amniotik. Saat inilah vernix caseosa menjalankan peran untuk melindungi kulit bayi. Tak hanya itu, apabila janin berjenis kelamin perempuan, rahim dan saluran vagina akan terbentuk.

Minggu ke-20 Kehamilan

Minggu ke-20 adalah masa pertengahan jalan kehamilan atau minggu ke-18 setelah pembuahan. Ukuran janin pada minggu ini mencapai 160 milimeter, dari pucuk kepala sampai bokong. Sementara itu, beratnya sekitar 320 gram.

Gerakan janin pada fase ini mulai dirasakan lebih jelas oleh sang ibu dan terasa lebih cepat. Janin akan berkali-kali tidur dan bangun. Ia bisa jadi terbangun akibat pergerakan Bunda atau suara berisik dari luar.

Minggu ke-21 Kehamilan

Minggu ke-21 kehamilan atau ke-19 sesudah masa pembuahan, janin mulai terbalut secara keseluruhan oleh lanugo, yakni rambut-rambut halus yang tumbuh di tubuh fetus. Lanugo membantu menopang vernix caseosa pada kulit.

Tak hanya itu, refleks mengisap pada janin mulai berkembang. Janin akan mulai mengisap ibu jari tangannya sendiri. Saat USG dilakukan, cobalah Bunda perhatikan baik-baik. Siapa tahu mendapati si kecil yang sedang mengisap jempolnya.

Minggu ke-22 Kehamilan

Memasuki minggu ke-22 kehamilan atau ke-20 sesudah masa pembuahan, rambut dan bulu mata bayi mulai tampak. Selain itu, lemak kecokelatan, yaitu sebagai pusat penghasil panas, juga terbentuk.

Bobot janin berkisar 460 gram dan panjangnya mencapai 190 milimeter. Untuk janin berjenis kelamin laki-laki, testis sudah mulai berkembang.

Minggu ke-23 Kehamilan

Gerakan mata janin mulai gesit di minggu ke-23 kehamilan atau minggu ke-21 setelah masa pembuahan. Pada telapak kaki dan telapak tangannya, mulai terbentuk pola-pola yang nantinya akan menjadi fondasi untuk sidik jari. Janin akan mulai cegukan dan mengakibatkan gerakan menyentak-nyentak.

Minggu ke-24 Kehamilan

Pada masa minggu ke-24 kehamilan atau ke-22 sesudah masa pembuahan, kulit janin mulai mengeriput dan terang. Kemudian, kulit menjadi berwarna merah atau merah muda akibat darah yang terlihat di kapiler. Panjang janin menjadi 210 milimeter dan bobotnya mencapai 630 gram.

Minggu ke-25 Kehamilan

Selanjutnya, memasuki minggu ke-25 kehamilan atau minggu ke-23 setelah pembuahan. Janin kemungkinan akan mampu merespons suara yang familier, seperti suara sang ibu, dengan gerakan.

Kemudian, saat tertidur, janin mulai melakukan gerakan mata cepat atau speedy eye motion. Jadi, matanya akan bergerak-gerak secara gesit meskipun kelopak mata sedang tertutup.

Minggu ke-26 Kehamilan

Saat memasuki minggu ke-26 kehamilan atau minggu ke ke-24 sesudah pembuahan, janin mulai menghasilkan surfaktan. Zat inilah yang membuat kantung udara dalam paru-paru mengembang.

Selain itu, surfaktan juga melindungi agar paru-paru tidak hancur atau menempel satu sama lain saat mengempis. Kini janin sudah sepanjang 230 milimeter dan bobotnya mencapai 820 gram.

Minggu ke-27 Kehamilan

Minggu ini merupakan fase terakhir dari trimester kedua. Minggu ke-27 kehamilan atau minggu ke-25 setelah masa pembuahan, sistem saraf janin berkembang menuju kematangan. Selain itu, berat badan janin mulai bertambah karena lemak. Lemak inilah yang menjadikan kulit janin tampak lebih lembut.

Perubahan Tubuh Saat Hamil Trimester Kedua

Perhatian dengan pengaruh perkembangan janin terhadap tubuh dapat membantu Bunda dalam persiapan yang lebih baik. Pada trimester kedua, tubuh wanita terus mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan janin di dalam rahim mengalami perkembangan dan pertumbuhan hampir setiap hari. Itu artinya, perut makin membesar dan muncul perubahan-perubahan lain, baik secara psikis maupun hormon.

Apa saja perubahan yang dimaksud? Berikut penjelasannya.

Perubahan pada Payudara

Pada trimester kedua, payudara kemungkinan tidak seempuk saat trimester pertama. Namun, payudara akan terus mengalami pertumbuhan.

Fase pertumbuhan ini menyebabkan kelenjar susu membesar dan menyimpan lemak. Perubahan inilah yang menjadi persiapan seorang ibu untuk menyusui.

Selain itu, Bunda mungkin menyadari adanya perubahan warna menjadi gelap di sekitar puting. Terdapat pula semacam benjolan-benjolan kecil di sekelilingnya.

Benjolan tersebut merupakan kelenjar yang memproduksi substansi berminyak supaya puting terhindar dari kekeringan. Kolostrum, zat cair berwarna kuning, juga kemungkinan mulai keluar dari puting.

Perubahan pada Kulit

Sebagian space kulit bisa jadi mengencang selama perubahan tubuh. Serat elastis tepat di bawah kulit dapat terkoyak. Inilah yang membuat munculnya guratan-guratan pada kulit yang berlekuk, atau biasa disebut sebagai gurat peregangan (stretch mark).

Gurat peregangan umumnya berada pada space perut dan payudara. Tidak semua wanita hamil memiliki gurat peregangan, tetapi hal ini lumrah dialami. Sayangnya, tidak ada cara untuk benar-benar mencegah pembentukan gurat peregangan.

Namun, menjaga berat badan agar tidak berlebihan bisa menjadi ikhtiar mencegah stretch mark. Selain itu, menjaga agar kulit tetap lembap bisa mengurangi rasa gatal dari gurat peregangan. Setelah kehamilan, guratan-guratan ini akan memudar dan tidak begitu tampak.

Ada perubahan kulit lain yang dapat terjadi. Misalnya, rasa kering dan gatal pada perut. Lalu, kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Artinya, kulit lebih mudah tersengat dan terbakar. Selain itu, terdapat garis hitam di tengah perut, tepatnya mulai dari pusar hingga bulu kemaluan. Muncul pula melasma pada wajah yang sering disebut dengan “topeng kehamilan”.

Perubahan pada Tubuh

Tubuh wanita hamil berubah dengan cepat untuk beradaptasi dengan pertumbuhan janin. Anda bisa jadi mengalami beberapa perubahan tubuh, seperti

sakit punggung, panggul, dan pinggul.

Punggung akan merasakan sakit akibat menopang perut yang semakin membesar. Selain itu, pinggul dan panggul juga mulai terasa nyeri saat hormon kehamilan merelaksasi ligamen yang menopang tulang-tulang sebagai persiapan melahirkan bayi.

Nyeri pada Kaki

Kram kaki dapat terjadi, terutama ketika Anda terlelap. Hal ini berkaitan dengan tekanan yang diperoleh dari perkembangan janin sehingga mengenai saraf dan pembuluh darah yang menuju kaki. Oleh karena itu, pastikan Bunda tidur menyamping dan hindari posisi telentang.

Kondisi kaki lain seperti trombosis vena dalam dapat menjadi masalah serius. Trombosis vena dalam ialah darah yang membeku dan terbentuk di pembuluh vena sehingga mengakibatkan rasa sakit dan bengkak pada satu kaki. Apabila mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter.

Nyeri Perut

Ligamen dan otot yang menopang rahim akan berkontraksi saat rahim berkembang. Proses ini yang kerap kali menyebabkan kram dan nyeri ringan di sekitar perut.

Gigi renggang

Hormon kehamilan pun dapat memengaruhi tulang dan ligamen di dalam mulut. Perubahan ini akan membuat gigi goyang. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut hanya terjadi pada masa kehamilan dan akan kembali seperti semula.

Jika mengalami gusi bengkak atau berdarah, sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan. Gejala ini bisa menjadi tanda-tanda penyakit periodontal.

Sudah sejak lama penyakit periodontal berkaitan erat dengan kelahiran prematur dan bobot bayi di bawah rata-rata. Waktu trimester kedua adalah momen paling tepat untuk melakukan perawatan gigi.

Bengkak pada Pergelangan Kaki, Tangan, dan Wajah

Bagian ini bisa saja mengalami pembengkakan selama trimester kedua. Ini terjadi karena tubuh menahan lebih banyak cairan untuk janin. Selain itu, sirkulasi darah pun menjadi lebih lambat.

Panas Dalam

Pada trimester kedua, panas dalam bisa jadi muncul atau malah memburuk. Perkembangan rahim menekan perut sehingga makanan dan asam di dalamnya dapat naik secara paksa ke esofagus. Inilah yang menyebabkan gejala panas dalam.

Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks, atau yang juga dikenal sebagai kontraksi palsu, merupakan kondisi penegangan pada otot-otot rahim. Gejala ini merupakan salah satu cara agar rahim bersiap-siap dengan kontraksi asli dan proses melahirkan. Selain itu, perut jadi terasa tegang dan keras selama kontraksi Braxton Hicks sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.

Kondisi ini terjadi secara acak dan akan menghilang setelah beberapa menit. Hubungi dokter kandungan jika kontraksi tersebut menjadi sering dan menyakitkan. Bisa jadi ini merupakan tanda-tanda kelahiran prematur.

Gusi Berdarah, Mimisan, dan Hidung Tersumbat

Mengapa bisa terjadi? Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke membran mukosa pada hidung dan mulut.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi di masa trimester kedua bisa saja terjadi. Perubahan hormon memperlambat aliran urine dan kandung kemih tidak benar-benar kosong karena rahim yang membesar terus mendorongnya.

Infeksi saluran kemih yang tidak segera ditangani dapat memicu kelahiran prematur. Jadi, periksakan ke dokter jika Bunda merasakan gejalanya. Tanda-tanda infeksi saluran kemih, antara lain, rasa ingin buang air kecil lebih sering, bau tak sedap atau keluar darah pada urine, dan sensasi panas saat kencing.

Pemeriksaan Penting Saat Trimester Kedua

Di trimester kedua ini, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan singkat terhadap fisik Bunda. Kemudian, berat badan dan tekanan darah pada ibu hamil juga akan dicek. Poin-poin lain yang diperiksa, misalnya, ukuran perut, tinggi fundus, denyut jantung janin, pembengkakan, edema, kadar protein urine, dan kadar gula urine.

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Bunda dan keluarga serta suplemen atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Setelah itu, dokter biasanya akan menanyakan pergerakan janin, pola tidur, ada atau tidaknya gejala kelahiran prematur, food regimen, pemakaian vitamin pranatal, atau gejala preeklamsia.

Bunda bisa mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan pada dokter sebelum berkunjung untuk pemeriksaan. Berikutnya, pastikan untuk menemui dokter kandungan segera jika mengalami gejala-gejala tak biasa. Misalnya, vagina berdarah, meriang, demam, muntah-muntah, nyeri perut, pandangan kabur, pusing akut, serta keluar cairan tak biasa pada vagina.

Bagaimana? Sudah mendapatkan gambaran jelas tentang perkembangan janin di trimester kedua? Perkembangan yang menakjubkan di dalam rahim wanita hamil ini diharapkan mampu mendorong Bunda untuk melakukan yang terbaik sebagai calon orang tua. Misalnya, mengonsumsi makanan dan minuman kaya nutrisi, berolahraga khusus ibu hamil, serta mencukupkan kebutuhan istirahat.

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan tepercaya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan. Salam sehat selalu untuk Bunda dan si kecil.

Gigi merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Selain berfungsi untuk mengunyah, keberadaan gigi juga bisa menambah estetika wajah. Karena itu, setiap fase perkembangannya—mulai dari gigi bayi sampai dewasa—harus diperhatikan dengan baik, terutama oleh para ibu.

Gigi bayi atau gigi susu biasanya mulai berkembang sejak si kecil masih dalam kandungan. Namun, dalam kasus paling umum, gigi tidak akan muncul ke permukaan gusi sampai bayi berusia 6 hingga 12 bulan.

Kebanyakan anak-anak akan memiliki satu set gigi susu yang berjumlah 20 buah ketika mereka berusia 3 tahun. Saat memasuki umur 5 atau 6 tahun, gigi-gigi susu ini akan lepas dan berganti dengan gigi dewasa. Agar Bunda lebih memahami tentang gigi bayi, fase-fase pertumbuhan, hingga perawatannya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Kapan Gigi Bayi Tumbuh?

Meskipun kebanyakan bayi mengalami tumbuh gigi pertama saat usianya 6-12 bulan, kondisi ini bisa bervariasi. Banyak bayi yang bahkan belum punya satu gigi pun saat ulang tahun pertamanya.

Memasuki usia 3 bulan, bayi akan mulai mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya dengan menggunakan mulut mereka. Saat ini, bayi mulai memasukkan tangan ke dalam mulut. Banyak orang tua yang menyangka kebiasaan memasukkan tangan ke mulut adalah salah satu tanda anak akan tumbuh gigi. Faktanya, gigi pertama lebih sering muncul saat si kecil sudah berusia 6 bulan, bukan 3 bulan.

Untuk lebih memahami kapan gigi bayi tumbuh, Bunda bisa menyimak poin-poin di bawah ini:

  1. Gigi seri bawah. Gigi seri di bagian rahang bawah biasanya akan menjadi gigi pertama yang keluar. Umumnya, gigi seri bawah akan mulai tumbuh saat umur bayi 5-7 bulan.
  2. Gigi seri atas. Meskipun tidak selalu sama untuk setiap bayi, gigi seri atas biasanya akan menyusul gigi seri bawah. Gigi ini akan keluar pada usia 6-8 bulan.
  3. Gigi seri atas lateral (gigi yang tumbuh tepat di samping dua gigi seri atas). Gigi ini tumbuh sekitar usia Sep 11 bulan.
  4. Gigi seri lateral bawah (gigi yang tumbuh tepat di sisi gigi seri bawah). Gigi ini tumbuh saat bayi menginjak usia 10-12 bulan.
  5. Molar pertama (gigi belakang). Gigi belakang pertama akan keluar sekitar usia 12 hingga 16 bulan.
  6. Gigi taring (di bagian belakang mulut). Biasanya, gigi ini akan tumbuh di usia 16-20 bulan.
  7. Molar kedua. Gigi ini akan tumbuh saat si kecil memasuki usia 20-30 bulan.

Poin-poin tersebut hanyalah hitungan secara kasar atau yang paling umum terjadi. Bunda tidak perlu cemas jika si kecil tidak mengalami tumbuh gigi sesuai dengan hitungan tersebut karena waktu tumbuh gigi setiap anak berbeda-beda.

Tanda Bayi Tumbuh Gigi

Meski pertumbuhan gigi bayi dinanti-nantikan oleh para bunda, proses yang harus dilalui terbilang tidak mudah. Pasalnya, banyak bayi yang jadi rewel saat proses tumbuh gigi. Selain itu, rasa tidak nyaman yang muncul di mulut mungkin akan membuat si kecil jadi enggan makan atau menyusu.

Saat tumbuh gigi, ada banyak sekali gejala atau tanda yang mungkin muncul. Selain rewel, waktu tidur si kecil juga akan terganggu. Gusi bengkak, air liur yang keluar lebih banyak dari biasanya, ruam di mulut, sampai diare adalah beberapa gejala yang sering dikeluhkan.

Nah, berikut ini beberapa tanda gigi bayi tumbuh yang perlu Bunda perhatikan.

Mudah Marah atau Rewel

Si kecil sering rewel saat tumbuh gigi biasanya disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang timbul di gusinya. Gigi pertama dan gigi geraham adalah dua gigi yang membuat mereka jadi sangat rewel.

Ketika si kecil mulai menangis dan gelisah, yang perlu Bunda lakukan adalah memeluknya. Saat dipeluk, mereka akan merasa lebih tenang dan rasa sakitnya terasa lebih ringan.

Air Liur Meningkat dan Muncul Ruam pada Kulit

Tumbuh gigi dapat merangsang peningkatan produksi air liur. Ketika air liur bayi keluar dari mulut dan membasahi space sekitar bibir, pipi, dagu dan leher, ruam pada kulit biasanya akan timbul.

Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang bercampur dengan kotoran di permukaan kulit. Jadi, jagalah area-area tersebut agar tetap kering ya, Bunda.

Batuk

Jika Bunda menemukan si kecil terbatuk berulangkali, terutama saat posisi berbaring, ini bisa disebabkan karena dia tersedak air liurnya sendiri. Produksi air liur yang banyak tidak hanya bisa menyebabkan bayi tersedak dan terbatuk-batuk, tetapi juga bisa muntah sesekali.

Perlu diketahui bahwa batuk karena tumbuh gigi tidak disertai dengan gejala pilek, flu, atau demam. Jika si kecil mengalami demam dan gejala lainnya, segera hubungi unit kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Menggigit

Tekanan dari gigi yang akan keluar dari permukaan gusi akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Inilah yang kemudian membuatnya mencari-cari sesuatu untuk digigit guna meredakan rasa tidak nyaman. Bunda bisa membantunya dengan memberikan teether atau potongan buah dingin. Jangan lupa tetap awasi si kecil saat dia menggigit benda yang Bunda berikan.

Demam Ringan

Tumbuh gigi juga kadang menyebabkan timbulnya demam ringan pada bayi. Ini umumnya terjadi karena si kecil memasukkan tangannya yang kotor ke dalam mulut.

Demam ringan ini tidak perlu dicemaskan jika suhunya belum melampaui 38 derajat Celcius. Jika suhu tubuh si kecil naik lebih tinggi, segera hubungi dokter.

Menggosok-gosok Pipi dan Menarik Telinga

Dua gerakan tersebut biasanya dilakukan si kecil karena rasa nyeri di gusi yang menjalar ke pipi dan telinga, terutama jika gigi yang tumbuh adalah geraham. Akibat kesakitan dan tidak nyaman, mereka akan mengusap atau menggosok space tersebut.

Untuk membantu si kecil mengatasi nyeri pada gusi, Bunda bisa mengusap dan memijat gusinya dengan lembut selama satu sampai dua menit. Pastikan tangan Bunda dalam keadaan bersih sebelum memasukkannya ke mulut si kecil, ya.

Perlu diingat bahwa menarik atau menggosok telinga juga bisa menjadi tanda adanya infeksi telinga. Jika bayi Bunda melakukan hal tersebut berulang-ulang dan disertai demam tinggi, segera konsultasikan pada dokter anak terdekat.

Banyak ibu yang percaya bahwa gigi bayi yang tumbuh bisa menyebabkan bayi mengalami diare. Pada dasarnya, diare tidak berhubungan dengan proses tumbuh gigi. Ini kemungkinan terjadi karena si kecil memasukkan tangan atau benda-benda yang kotor ke dalam mulut . Hal itu berisiko membuat sistem pencernaannya bermasalah dan menimbulkan diare.

Perlu diketahui bahwa diare bisa menjadi pertanda dari infeksi yang serius, terutama jika disertai dengan muntah, demam tinggi, dan berlangsung lebih dari tiga hari. Untuk menghindari dehidrasi dan komplikasi, segera bawa si kecil ke pusat kesehatan terdekat.

Perawatan Gigi Bayi

Merawat gigi bayi harus dilakukan sejak proses tumbuhnya gigi pertama. Ketika si kecil mengalami tumbuh gigi, Bunda bisa membantu merawat dan mengatasi rasa tidak nyaman yang dialaminya dengan berbagai cara.

Menurut dr. Ye Mon dari Cleveland Clinic, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut saat bayi mulai tumbuh gigi:

  1. Gunakan kain basah. Ambil kain yang bersih dan lembut kemudian basahi dan diamkan sampai cukup dingin di lemari es (jangan sampai beku). Ambil kain tersebut kemudian gunakan untuk memijat gusi yang bengkak
  2. Makanan dingin. Sajikan makanan yang dingin seperti yogurt dan buah beku (untuk bayi yang sudah mulai mengonsumsi makanan padat).
  3. Teething biscuit. Bunda bisa memberikan biskuit khusus untuk tumbuh gigi ketika bayi memasuki usia 8 sampai 12 bulan. Namun, jangan lupa tetap memperhatikan kebersihan gusi agar tidak menyebabkan masalah gigi berlubang.
  4. Seka space gusi dan gigi yang sudah tumbuh dengan kain sampai bersih. Ketika jumlah giginya sudah cukup banyak, Bunda bisa memperkenalkan sikat gigi pada si kecil.
  5. Teether. Teether merupakan mainan yang dirancang untuk membantu si kecil menghadapi masa tumbuh gigi. Selain mudah dipegang, teether dapat memberikan tekanan yang cukup untuk meredakan sakit gusi. Pastikan Bunda memilihkan teether dari bahan yang lembut dan bebas BPA.

Hindari memberikan obat pereda nyeri pada si kecil tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat-obatan yang mengandung benzocaine dan lidocaine. Kedua zat tersebut tidak hanya berbahaya, tetapi bisa menyebabkan efek deadly pada anak. Jangan memberikan benda yang berukuran terlalu kecil atau makanan yang berisiko membuat bayi tersedak.

dr. Ye Mon juga mengingatkan para ibu untuk berhati-hati dalam memberikan obat natural untuk mengatasi nyeri akibat tumbuh gigi. Meskipun dibuat dari bahan alami, obat-obatan natural tetaplah obat yang dimetabolisme oleh hati dan ginjal anak. Belum ada cukup penelitian untuk mengetahui risiko serta efek samping jangka panjangnya.

Selain itu, penggunaan asetaminofen atau ibuprofen juga sebaiknya diperhatikan dengan baik. Bisa dimulai dengan pemberian satu dosis saja. Jika pemberian dosis pertama tidak meredakan rasa sakit anak, jangan memberikan obat tambahan sebelum Bunda berkonsultasi dengan dokter.

Pada dasarnya, rasa sakit dan nyeri akibat tumbuh gigi bisa diatasi di rumah menggunakan cara nonmedis. Namun, jika bayi mengalami diare, ruam parah, demam tinggi, dan menangis terus-menerus, sebaiknya lakukan kunjungan ke dokter anak terdekat agar memperoleh penanganan terbaik.

Bagaimana Cara Merawat Gigi Bayi Setelah Tumbuh?

Memperhatikan kebersihan dan kesehatan mulut harus dilakukan sejak gigi bayi belum tumbuh. Seka permukaan gusi dua kali sehari, yakni setelah makan atau minum susu dan sebelum tidur. Pembersihan ini bisa mencegah penumpukan sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut si kecil.

Ketika gigi pertama bayi muncul, gunakan sikat kecil berbulu halus untuk membersihkannya dua kali sehari. Ketika si kecil sudah belajar meludah (sekitar usia 3 tahun), oleskan pasta gigi berfluoride dengan ukuran tidak lebih besar dari sebutir beras saat menggosok giginya. Bunda bisa menambah jumlah pasta gigi yang digunakan seiring dengan pertambahan usia anak.

Bunda juga sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk membawa si kecil melakukan pemeriksaan gigi secara teratur. American Dental Affiliation dan American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan penjadwalan kunjungan gigi pertama anak saat usianya mencapai satu tahun.

Mengapa Perawatan terhadap Gigi Bayi itu Penting?

Banyak orang yang beranggapan bahwa perawatan terhadap gigi susu tidak begitu penting. Meskipun gigi susu hanya digunakan sebentar, perannya sangat penting dalam mendukung pertumbuhan giginya di masa depan. Ada beberapa alasan mengapa Bunda harus memperhatikan dengan cermat perawatan gigi si kecil:

  1. Memberikan tampilan regular pada wajah. Gigi yang tidak dirawat sedari kecil akan menyebabkan pertumbuhan yang tidak sehat sehingga mengganggu penampilannya kelak.
  2. Membantu pertumbuhan dan perkembangan rahang. Gigi bayi akan membantu mendorong perkembangan dan pertumbuhan rahang yang benar. Dengan memastikan gigi tumbuh dengan baik, Bunda juga ikut memastikan rahang si kecil tumbuh dengan kuat.
  3. Membantu pengembangan pengucapan yang jelas. Karena pertumbuhan gigi berkontribusi pada perkembangan rahang, ini juga berpengaruh pada kemampuan bicara anak.
  4. Membantu si kecil memperoleh nutrisi yang baik. Gigi yang hilang atau rusak akan membuat anak susah mengunyah. Akibatnya, dia akan menolak makanan dan akhirnya kehilangan kesempatan untuk memperoleh nutrisi yang dia butuhkan.
  5. Membantu mempersiapkan pertumbuhan gigi permanen yang sehat. Jika gigi susu dibiarkan rusak dan mengalami infeksi, gigi dewasa atau gigi permanen yang berkembang di bawahnya juga akan terganggu.
  6. Membantu mencegah berbagai masalah kesehatan mulut. Merawat gigi si kecil sejak dini akan membantu akan menghindari berbagai masalah kesehatan seperti gigi yang berlubang.
  7. Membantu mengajarkan anak merawat kesehatan gigi dan mulut. Memperkenalkan cara membersihkan gigi sejak masih kecil adalah langkah awal membiasakan merawat kesehatan gigi dan mulut. Bunda juga bisa mengajarkan cara flossing (membersihkan sela-sela gigi dengan benang khusus), berkumur dengan mouthwash, dan menggosok gigi secara rutin setiap hari.

Bagaimana Jika Gigi Bayi Terlambat Tumbuh?

Gigi bayi adalah bagian yang sangat penting hingga dia tumbuh dewasa. Selain melakukan perawatan yang tepat, jangan lupa memberikan nutrisi tambahan pada anak. Beberapa jenis makanan, seperti ubi merah, susu, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian termasuk kacang hijau, bisa membantu merangsang pertumbuhan gigi anak.

Lantas, kapan Bunda harus merasa khawatir dengan pertumbuhan gigi bayi? Ketika usia si kecil sudah mencapai 15 bulan dan belum ada tanda-tanda giginya akan tumbuh, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Gigi yang terlambat tumbuh bisa menjadi tanda berbagai masalah medis, termasuk Down syndrome. Masalah fisik pada gusi atau tulang rahang juga dapat menyebabkan gigi terlambat tumbuh. Dengan melakukan pemeriksaan sejak awal, Bunda bisa mengetahui masalah pada gigi anak dan melakukan langkah lanjutan untuk mengatasinya.

Semoga informasi mengenai gigi bayi ini bisa membantu Bunda mendampingi tumbuh kembang si kecil secara maksimal. Semoga bermanfaat!

Mengetahui dan mengenali tanda-tanda melahirkan sangat penting bagi seorang calon ibu. Pada umumnya, tubuh akan merasakan sejumlah perubahan yang terjadi secara bertahap dan konsisten. Apabila tanda-tanda tersebut semakin sering muncul, Bunda harus segera mempersiapkan diri untuk menyambut momen kelahiran si kecil.

Bagi setiap wanita, momen melahirkan adalah pengalaman yang sangat unik. Sering kali, persiapan yang dilakukan justru tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Namun, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri dengan informasi yang lengkap seputar tanda-tanda menjelang persalinan. Melatih diri dengan metode khusus untuk meredakan nyeri juga akan membantu menghadapi momen menegangkan ini.

Tanda-Tanda Melahirkan, Hitungan Hari Hingga Jam

Persalinan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Sebagian ibu mungkin akan merasakan tiap fase dalam waktu yang singkat, sedangkan sebagian ibu yang lain butuh waktu berjam-jam. Yuk, simak penjelasan para ahli di Mayo Clinic mengenai tahap-tahap persalinan beserta tanda-tanda yang mengiringinya.

Penipisan Serviks

Sebelum melahirkan, seorang wanita akan mengalami tahap yang disebut penipisan serviks. Serviks berada di bagian bawah rahim dan menghubungkan rahim dengan vagina. Pada umumnya, ketebalan serviks adalah sekitar 3,5 cm hingga 4 cm.

Ketika proses persalinan dimulai, serviks akan menjadi lebih lunak, pendek, serta tipis. Hal ini terjadi sebagai persiapan jalan lahir bagi anak. Penipisan biasanya diukur dalam persentase. Tepat sebelum persalinan per vaginam, leher rahim akan benar-benar hilang atau menipis 100 persen.

Hal yang akan Bunda rasakan saat penipisan serviks terjadi adalah rasa tidak nyaman. Selain itu, kontraksi bisa terjadi secara tidak teratur. Biasanya ada sedikit rasa nyeri yang akan muncul. Namun, sebagian ibu hamil bisa saja tidak merasakan tanda apa pun pada tahap ini.

Pembukaan Serviks

Tahap selanjutnya adalah serviks mengalami pembukaan atau lebih lebar. Untuk mengecek pembukaan, tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan dalam. Pelebaran diukur dalam centimeter mulai dari 0 hingga 10.

Pada pembukaan awal, pelebaran biasanya berlangsung lambat. Artinya, pembukaan satu menuju pembukaan selanjutnya bisa berlangsung lebih dari sehari. Namun, menjelang persalinan pembukaan akan berlangsung lebih cepat. Pada tahap ini, Bunda sudah mulai merasakan kontraksi secara berkala.

Jumlah Keputihan Meningkat

Selama kehamilan, ada lendir kental yang menyumbat pembukaan serviks. Gunanya adalah untuk menghalangi bakteri masuk ke dalam rahim. Nah, pada akhir trimester ketiga, sumbatan lendir ini akan didorong ke space vagina. Hal inilah yang membuat terjadi peningkatan jumlah keputihan menjelang persalinan.

Keputihan yang keluar pada umumnya berwarna bening. Beberapa hari menjelang persalinan atau di awal persalinan, warna keputihan berwarna merah muda atau sedikit berdarah.

Bunda perlu waspada jika keputihan yang keluar berupa pendarahan yang sama dengan jumlah darah saat menstruasi regular. Perdarahan parah pada vagina bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.

Merasakan Energi Berlebih

Menjelang persalinan, ada fase khusus yang cukup unik. Pada tahap ini, ibu hamil akan merasakan energi yang berlebih. Bunda mungkin akan bangun dengan perasaan energik dan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah.

Para ahli menyebut fase ini dengan istilah nesting intuition. Ini adalah dorongan melakukan sesuatu untuk mempersiapkan diri dan tempat bagi kelahiran bayi. Insting tersebut bisa saja sudah dirasakan sepanjang masa kehamilan. Namun, sebagian wanita mengalaminya tepat menjelang momen persalinan.

Jika Bunda juga merasakan dorongan untuk beraktivitas pada detik-detik menjelang melahirkan, jangan menghalanginya. Lakukan apa pun yang harus dilakukan.

Kondisi ini justru menguntungkan karena ada kesempatan untuk bersiap-siap. Akan tetapi, jangan terlalu lelah agar Bunda dapat mempersiapkan diri menjalani proses persalinan yang butuh banyak energi.

Posisi Bayi Terasa Lebih Turun

Menjelang persalinan, Bunda juga akan merasakan perbedaan posisi bayi di dalam rahim. Bayi akan terasa lebih turun daripada sebelumnya. Kepala bayi terasa berada di dalam panggul.

Jika dilihat dari fisik ibu, bentuk perut mungkin akan mengalami perubahan. Ini dapat terjadi sejak beberapa minggu hingga beberapa jam sebelum persalinan.

Ketuban Pecah

Fase selanjutnya adalah pecahnya ketuban. Ketuban adalah selaput yang berisi cairan dan berfungsi menjadi bantalan bayi selama berada di dalam rahim. Ketuban pecah adalah tanda-tanda melahirkan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil.

Saat pecah, Bunda akan merasakan adanya tetesan cair yang encer keluar dari vagina. Biasanya jumlahnya sedikit dan tidak teratur, tetapi terjadi secara terus-menerus. Namun, keluarnya air ketuban juga bisa terjadi dalam bentuk semburan kecil.

Masalah yang sering terjadi adalah tidak jelasnya sumber cairan tersebut, apakah air ketuban atau urine. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kondisi janin di dalam rahim tetap aman.

Perlu diketahui, jika kantung ketuban tidak lagi utuh, pengaturan waktu merupakan hal yang sangat penting. Anda dan bayi dapat mengalami risiko terkena infeksi jika proses persalinan tidak segera dimulai setelah ketuban pecah. Karena itu, walaupun kontraksi belum terjadi, jika ketuban telah pecah, dokter akan melakukan induksi persalinan guna merangsang kontraksi uterus.

Kontraksi

Pada persalinan regular, pecahnya ketuban akan diiringi dengan munculnya kontraksi. Apa itu kontraksi? Kontraksi adalah rasa nyeri berupa sensasi menegang dan mengendur pada rahim yang dialami ibu hamil menjelang persalinan. Fungsi kontraksi adalah untuk membantu mendorong bayi keluar dari rahim.

Rasa nyeri mungkin sesekali pernah dialami ibu beberapa bulan terakhir kehamilan. Namun, ini disebut kontraksi palsu atau dikenal dengan istilah Braxton Hicks. Kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi yang sebenarnya.

Kontraksi yang sebenarnya berlangsung antara 30 detik hingga 70 detik. Jedanya antara 5 – 10 menit. Kontraksi terjadi dengan kuat sehingga ibu tidak bisa berjalan atau bahkan berbicara selama itu.

Seiring waktu, intensitasnya makin sering dan rasa sakit yang dialami ibu pun makin kuat. Bagian yang nyeri adalah perut dan punggung bawah. Jika bergerak atau berganti posisi, rasa nyeri tidak menghilang.

Kontraksi Palsu Vs Kontraksi Sebenarnya

Dalam proses persalinan, ada yang disebut kontraksi palsu. Apa yang dimaksud dengan kontraksi palsu? Kontraksi palsu bukan merupakan tanda-tanda melahirkan. Namun, banyak ibu hamil yang belum bisa membedakan antara kontraksi palsu dan kontraksi yang sebenarnya.

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks dapat terjadi pada masa hamil hingga menjelang persalinan. Bahkan, ada juga ibu hamil yang sudah merasakan kontraksi Braxton Hicks sejak bulan keempat kehamilan. Kontraksi palsu ini merupakan cara tubuh mempersiapkan diri untuk kontraksi yang sebenarnya.

Supaya tidak salah mendeteksi kontraksi yang dialami, Bunda perlu mengetahui seperti apa kontraksi Braxton Hicks tersebut. Dikutip dari web site Cleveland Clinic, kontraksi Braxton Hicks adalah pengetatan pada space perut yang terjadi secara tidak stabil atau datang dan pergi.

Kontraksi palsu ini biasanya tidak terjadi dalam jarak yang dekat. Selain itu, durasi kontraksi juga tidak makin lama, tidak makin sering, atau tidak makin kuat terjadi. Bunda mungkin akan merasakan kontraksi palsu saat mengubah posisi, tetapi kemudian berhenti saat memutuskan untuk istirahat.

Lalu, bagaimana dengan kontraksi yang sebenarnya? Bagi setiap wanita, nyeri akibat kontraksi dapat terasa berbeda. Bahkan kontraksi yang dialami ibu pada kehamilan yang satu dengan yang lain bisa jadi tidak sama.

Namun, pada umumnya kontraksi persalinan yang sebenarnya akan menyebabkan ketidaknyamanan di bagian punggung dan perut bagian bawah. Ada tekanan yang terasa di panggul. Beberapa wanita merasakan sakit pada bagian paha. Ada juga yang menggambarkan kontraksi seperti kram menstruasi dalam intensitas yang kuat. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai kram diare.

Masalahnya, bagaimana meyakinkan diri bahwa kontraksi yang terjadi adalah Braxton Hicks atau justru kontraksi yang sebenarnya? Sesuai penjelasan mengenai Braxton Hicks, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengujinya.

Pertama, cek waktu kontraksi. Jika palsu, kontraksi terjadi secara tidak teratur dan biasanya tidak berdekatan. Jika asli, kontraksi akan terjadi secara berkala. Semakin dekat masa persalinan, waktu kontraksi akan semakin singkat. Biasanya, waktu kontraksi berlangsung selama 30 hingga 70 detik.

Kedua, ganti posisi atau lakukan gerakan yang berbeda. Kontraksi palsu biasanya akan berhenti saat istirahat. Bahkan, ada pula kontraksi palsu yang tidak terjadi lagi saat ibu hamil mengubah posisi. Ini berbeda dengan kontraksi yang sebenarnya. Apa pun posisi yang dipilih atau gerakan apa pun yang dilakukan tidak menghentikan rasa nyeri akibat kontraksi.

Kontraksi palsu dapat berupa rasa nyeri yang tajam dan menusuk di bagian sisi perut hingga selangkangan. Hal ini mungkin terjadi karena peregangan ligamen untuk menopang rahim.

Agar ketidaknyamanan saat kontraksi palsu dapat berkurang, hal yang perlu dilakukan selain mengubah posisi adalah memastikan cairan yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup. Minumlah setidaknya 10-12 gelas air, termasuk jus, maupun susu.

Ideas Agar Melahirkan Regular dan Lancar

Melahirkan dengan regular (per vaginam) adalah harapan para ibu. Karena itu, jika kondisi memungkinkan, persalinan regular sangat disarankan.

Nah, agar berjalan lancar, ibu perlu mengetahui beberapa suggestions. dr. Kyler Elwell-Silver, seorang dokter kandungan dan ginekolog di US Southwestern Medical Middle, memberikan suggestions melahirkan dengan regular dan lancar berdasarkan pengalamannya. Berikut beberapa tipsnya:

Buat Rencana Persalinan

Langkah awal yang sangat penting adalah rencana persalinan. Jika Bunda memutuskan untuk melahirkan secara alami, bicarakan hal tersebut terlebih dahulu kepada dokter kandungan yang menangani.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan persalinan regular secara per vaginam berdasarkan kondisi ibu dan janin. Jika keduanya sehat, dokter kandungan pasti akan menyetujui keinginan tersebut.

Selain dokter kandungan, tanyakan juga kesiapan rumah sakit yang akan membantu persalinan. Apa saja opsi yang ditawarkan dan fasilitas apa yang akan didapatkan? Dengan memiliki rencana persalinan, Bunda akan merasa lebih tenang sebelum tanda-tanda melahirkan mulai terasa.

Tentukan “Assist Particular person

Ideas kedua adalah menentukan siapa saja yang akan membantu dan mendukung dalam melewati proses persalinan. Salah satu kunci agar persalinan berlangsung lancar adalah memiliki pendamping yang tepat.

Siapa yang akan Bunda pilih? Sebagian besar calon ibu akan menunjuk pasangan mereka. Ada juga yang ingin ditemani oleh ibu, bahkan teman yang berpengalaman melewati persalinan regular.

Selain itu, ada satu lagi “assist particular person” yang umum dikenal dalam persalinan, yaitu doula. Doula adalah seseorang yang terlatih untuk mendukung wanita melewati proses persalinan.

Tugas doula adalah membantu calon ibu menikmati pengalaman melahirkan. Bukan hanya selama proses persalinan, doula juga biasanya memberikan layanan sebelum maupun setelah ibu melahirkan.

Bekali Diri dengan Pengetahuan

Tak kalah penting, bekali diri dengan pengetahuan seputar melahirkan secara regular. Perlu diketahui, proses ini bisa berlangsung lama dan menyakitkan. Dengan mengetahui sebanyak mungkin informasi seputar persalinan regular, Bunda akan lebih siap menghadapinya.

Sangat penting bagi ibu hamil untuk mengikuti kelas persalinan yang biasanya bisa dijumpai di pusat kesehatan terdekat. Di kelas ini, Bunda akan belajar melakukan pernapasan dan cara meredakan rasa nyeri.

Perlu diketahui, setiap persalinan merupakan proses yang unik. Segala hal yang direncanakan kadang-kadang tidak sesuai dengan rencana. Karena itu, ibu hamil harus siap dengan berbagai kemungkinan tersebut. Belajar di kelas persalinan pun akan membantu Bunda lebih percaya diri.

Mempersiapkan Psychological

Secara regular, tak seorang pun terbiasa mengalami rasa sakit, apalagi dalam intensitas yang hebat. Rasa sakit sering kali diasosiasikan sebagai hal yang harus diperbaiki dengan pengobatan.

Akan tetapi, rasa sakit ketika melahirkan adalah sesuatu yang regular dan perlu terjadi. Ini adalah sinyal bagi tubuh untuk melakukan hal yang seharusnya. Ketika rasa sakit semakin intens, ini berarti proses keluarnya bayi semakin dekat.

Mengetahui bahwa ibu harus menjalani rasa sakit selama proses persalinan bisa jadi akan menciptakan rasa khawatir dan takut. Untuk mencegahnya, persiapkan psychological dengan baik sebelum melahirkan.

Latih Teknik Menangani Nyeri

Ada berbagai teknik alternatif yang bisa dilakukan untuk menangani rasa nyeri. Bunda dapat membicarakan hal ini kepada layanan kesehatan yang akan menangani persalinan.

Tanyakan apa saja teknik yang diperbolehkan atau tersedia di tempat persalinan. Selain itu, dengan mempelajari teknik meredakan nyeri sejak masih hamil, ini akan menjadi kebiasaan dan sewaktu-waktu dapat digunakan saat dibutuhkan.

Beberapa teknik penanganan nyeri yaitu teknik pernapasan, pijat, minyak asiri atau aromaterapi, meditasi, hipnosis, terapi musik, mandi air hangat, berjalan-jalan, atau melakukan posisi tertentu seperti jongkok atau duduk di birthing ball.

Selain itu, hal yang bisa dilakukan untuk menangani rasa nyeri menjelang persalinan adalah fokus pada kegiatan yang lain. Menjelang momen melahirkan, Bunda bisa tetap melakukan aktivitas secara regular. Tenangkan diri dan tidak perlu terburu-buru atau panik. Setelah intensitas rasa sakit makin sering, barulah mulai menghubungi layanan kesehatan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda melahirkan bisa diamati selama beberapa hari hingga beberapa jam sebelum momen persalinan. Bunda juga perlu jeli mengenali kontraksi palsu dengan kontraksi yang sebenarnya.

Selain itu, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan. Latih dan lakukan hal ini agar melahirkan tetap menjadi momen yang membahagiakan.

Usia bawah lima tahun merupakan masa golden age di mana sebagai orang tua sangat penting untuk memperhatikan perkembangan anak di usia ini. Terlebih lagi terkait perkembangan psychological anak usia 4 – 5 tahun yang biasanya mulai muncul pada fase ini terkadang membuat bingung banyak orang tua.

Fase Perkembangan Psychological Anak Usia 4 – 5 Tahun

Fase perkembangan anak usia 4 – 5 tahun merupakan fase yang sangat penting karena saat usia tersebut anak-anak mulai mudah meniru apa yang mereka lihat di lingkungan sekitarnya. Perkembangan emosional anak pada usia ini juga lebih sulit ditangani daripada usia di bawahnya.

Anak-anak sudah mulai memasuki fase initiative vs guilt. Pada fase ini mereka mulai menunjukkan rasa ingin mandiri dan lepas dari ikatan orang tua mereka. Anak-anak memiliki keinginan untuk bergerak dengan bebas dan berinteraksi dengan teman-teman maupun lingkungan sekitarnya.

Keinginan tersebut muncul karena adanya rasa inisiatif yang tumbuh dalam diri mereka. Namun, di satu sisi anak-anak juga akan lebih mudah merasa sedih atau marah jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Hal tersebut dikarenakan sudah muncul rasa bersalah atau guilt dalam diri mereka.

Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 4 – 5 Tahun

Memahami bagaimana perkembangan anak khususnya saat masih usia balita tentu sangat penting bagi orang tua agar mereka bisa memberikan therapy yang tepat saat mendidik. Usia balita merupakan usia di mana anak-anak sedang senang-senangnya bermain sebagaj kegiatan primer mereka.

Di usia ini anak-anak juga akan mulai melakukan inisiatif dan belajar tentang arti diabaikan dan ditanggapi dengan baik. Mereka akan mulai paham dan merasakan apa itu arti diterima dan ditolak. Jika tanggapannya baik maka anak pun akan belajar banyak hal seperti bagaimana bekerja sama dengan teman.

Selain itu, mereka juga akan belajar tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin dalam permainan sehingga jiwa management pun akan tumbuh. Namun, jika tanggapan yang diberikan berupa penolakan maka anak-anak akan merasa takut dan bersalah. Sehingga akan muncul ketergantungan pada kelompok.

Cara Menstimulasi Anak Agar Berekspresi

Mengungkapkan ekspresi sangatlah penting untuk dilakukan baik itu ekspresi bahagia, sedih, ataupun marah. Jangan sampai apa yang dirasakan oleh sang anak tidak bisa diekspresikan dan terpendam karena bisa menimbulkan tekanan dalam diri mereka. Stimulus bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Mulai dari mengenalkan anak-anak pada huruf dan angka sambil bermain, membiarkan mereka bermain dengan temannya selama masih tetap bisa diawasi, buang air sendiri, dan lain sebagainya. Selera humor anak pada usia ini juga akan mulai terlihat dan bahkan mereka cenderung ingin menarik perhatian.

Pada usia ini mereka bahkan bisa tertawa atau membuat tingkah laku yang lucu agar orang-orang di sekitarnya tertarik. Di sinilah anak-anak mulai belajar bagaimana mengeluarkan ekspresinya seperti orang dewasa. Sehingga mereka mulai memahami apa itu emosi dan psychological yang dirasakan dari dalam hati.

Cara Untuk Membantu Perkembangan Emosional Agar Berjalan Baik

Anak-anak sudah bisa diajarkan bagaimana cara memecahkan masalah sejak usia 2 sampai 3 tahun. Usia 4 – 5 tahun pun sangat penting untuk melatih mereka bagaimana menyelesaikan suatu masalah. Seperti ketika mereka berebut mainan dengan teman, berkelahi, dan masalah lainnya.

Ajarkan kepada mereka untuk menyelesaikan masalah dengan baik tanpa harus saling berkelahi. Berikan ruang kepada mereka untuk mengungkapkan emosinya melalui ekspresi. Perlu disadari bahwa bagaimanapun juga anak adalah peniru ulung orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Mereka akan dengan mudah mengikuti setiap perilaku, kebiasaan, perkataan, dan sikap orang lain. Oleh karena itu, Anda bisa mulai mengajak anak-anak untuk berbagi cerita tentang aktivitas apa saja yang mereka lakukan seharian. Berikan waktu agar mereka bisa mengobrol dengan santai dan lebih rileks.

Mengetahui Perkembangan Anak Usia 4 – 5 Tahun

Mengikuti setiap perkembangan anak dari usia ke usia adalah hal yang paling berharga bagi orang tua. Tak terasa waktu begitu cepat hingga anak-anak sudah bisa melakukan banyak hal sesuai dengan usianya. Apa saja kemampuan dan perkembangan yang biasanya sudah dimiliki oleh anak-anak di usia tersebut?

Kemampuan Motorik Kasar

Saat memasuki usia 4 tahun anak-anak biasanya sudah bisa melakukan kemampuan motorik kasar seperti daftar berikut ini:

  1. Kemampuan bagaimana menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama 1 sampai 5 detik
  2. Berjalan sambil melompat kesana-kemari atau melompat di tempat
  3. Berjalan menaiki anak tangga sendiri tanpa bantuan orang dewasa
  4. Menaiki sepeda dengan menggunakan roda tiga
  5. Berlari-larian
  6. Memahami wilayah nyaman mereka
  7. Kemampuan berimajinasi yang tinggi seperti saat mengejar bola mereka akan berimajinasi seolah seperti pemain bola sungguhan yang sedang bertanding di lapangan

Kemampuan Motorik Halus

Saat anak berusia 4 sampai 5 tahun motorik halus mereka juga sudah mengalami perkembangan. Mereka memiliki kemampuan dengan baik dan mata dengan tangan bisa berkoordinasi semakin tajam. Kemampuan yang bisa dilakukan seperti mengambil benda yang kecil dan mewarnai tanpa keluar garis.

Selain itu, mereka juga bisa menyelesaikan puzzle sederhana. Kemampuan menggambar dan meniru apa yang dibuat oleh orang lain juga sudah bisa mereka melakukan seperti bentuk dasar kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya. Di sini kreatifitas dan imajinasi anak akan semakin terlatih.

Kemampuan Sosial dan Emosional

Anak akan semakin mandiri dan matang saat memasuki usia 4 sampai 5 tahun. Bahkan mereka akan berusaha untuk melakukan beberapa hal sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Anda tidak perlu khawatir dalam hal ini karena fase perkembangan ini merupakan hal yang regular dan wajar.

Mereka mulai belajar untuk mengendalikan emosi dalam diri dan belajar menjadi mandiri. Dalam hal ini Anda bisa mengajarkan beberapa hal seperti bagaimana mencuci tangan sendiri, menyikat gigi, menyiapkan sarapan, memakai baju, dan lainnya. Anak-anak sudah mulai paham bagaimana mengerti perasaan orang lain.

Kemampuan Komunikasi dan Bahasa

Di usia 4 – 5 tahun anak-anak semakin lancar berbicara meskipun terkadang tidak jelas namun sudah tidak menggunakan bahasa bayi lagi. Mereka sudah bisa menggunakan kata-kata yang bisa terdengar dengan jelas, bercerita, menyebutkan nama, alamat, dan lain sebagainya.

Bahkan di usia ini anak-anak juga sudah bisa mengungkapkan pendapat mereka terhadap sesuatu. Anda pun bisa mengajak mereka untuk ngobrol atau berdiskusi ringan. Fase usia ini mereka juga akan mulai senang bernyanyi lagu kesukaan. Maka ajarkanlah hal-hal dan kata-kata yang baik.

Mandiri dan Ingin Mencoba Melakukan Banyak Hal

Saat memasuki fase usia 4 – 5 tahun mungkin Anda akan mulai mendengar anak-anak sering berkata “aku bisa sendiri”. Itu artinya mereka sudah mulai muncul inisiatif untuk belajar mandiri tanpa bantuan orang. Seperti hal sepele menggosok gigi sendiri, mengemas tas sendiri, memilih baju sendiri, dan lainnya.

Meskipun terkadang mungkin baju yang mereka pilih gak matching motifnya dan terkadang bisa menguji kesabaran. Namun, Anda tidak harus langsung membantunya dan jangan terburu-buru untuk melakukan koreksi. Karena jika demikian maka anak akan merasa tidak dihargai dan menjadi marah.

Jika mereka mulai marah dan kesal maka hal tersebut bisa menjadikannya malas untuk melakukan hal-hal dasar yang justru ketika dewasa nanti mereka malah tidak bisa mandiri dan bergantung pada orang. Di sini peran orang tua adalah sebagai pendamping anak-anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.ndamping

Cara Mendidik Anak Usia 4 – 5 tahun

Cara mendidik anak harus disesuaikan dengan rentang usianya. Karena setiap fase usia biasanya memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Sebagai orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter kuat dan baik.

Mengembangkan Kecerdasan Religious

Kecerdasan non secular sangat dibutuhkan dan diajarkan sejak dini pada anak-anak. Ketika anak sudah memasuki usia 4 – 5 tahun maka perlu mulai diajarkan tentang sang pencipta dan ajaran agama. Sehingga sedari dini mereka memiliki hubungan non secular yang baik dan akan dibawa hingga dewasa.

Anda bisa mulai mengajarkannya dengan cara membuka wawasan dan pikiran mereka tentang sosok sang pencipta. Masukkan anak-anak lembaga pengajaran seperti kalau dalam agama Islam dikenal dengan TPQ. Di sini anak-anak akan mulai belajar untuk mendalami agamanya dari dasar.

Menumbuhkan Rasa Cinta Kasih Sayang

Emosi anak pada usia 4 sampai 5 tahun sudah mulai terbentuk sehingga penting sekali untuk mulai mengajarkannya bagaimana menyayangi dan mencintai orang lain khususnya keluarga. Lakukan hal-hal sederhana seperti memberikan pelukan hangat dan mengungkapkan rasa sayang secara terbuka.

Mulailah ajarkan kepada anak-anak untuk peduli kepada orang lain, menumbuhkan rasa empati, berbagi, dan lain sebagainya. Dengan demikian kepekaan anak akan mulai terasa sejak dini dan mereka pun akan terbentuk menjadi pribadi yang peduli dengan sesama.

Mengajarkan Anak Untuk Jujur

Jujur adalah karakter utama yang harus dimiliki oleh anak dan perlu ditanamkan sejak dini. Karena sikap jujur ini yang akan membawa bagaimana anak-anak nanti tumbuh ketika remaja maupun dewasa. Anda bisa mulai mengajarkannya untuk dengan mengingatkan agar mereka selalu jujur / mengakui kesalahan.

Di fase usia 4 – 5 tahun terkadang anak-anak masih memiliki sifat malu untuk mengakui kesalahan sehingga Anda harus mengajarinya bahwa jujur itu penting. Dengan pondasi sifat jujur yang dimiliki maka akan ada banyak dampak positif bagi anak-anak. Mereka akan menjadi pribadi yang berlapang dada.

Mengasah Kemampuan Kognitif Anak

Kemampuan kognitif anak bisa dilatih dengan cara-cara sederhana terlebih dahulu seperti belajar membaca sambil bermain. Jangan terlalu memaksakan kehendak anak-anak karena di fase ini mereka sedang senang-senangnya bermain sehingga harus diajari secara perlahan.

Anda bisa mengajarinya secara pelan-pelan dan mencari waktu yang tepat. Beri pemahaman kepada anak-anak bahwa sudah waktunya mereka belajar karena sebentar lagi akan masuk sekolah. Sehingga mereka pun menjadi semangat untuk belajar agar cepat bisa memahami huruf dan angka.

Perkembangan psychological anak usia 4 – 5 tahun memang perlu diketahui bagaimana pertumbuhannya apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum. Ketika sudah muncul rasa inisiatif dan ingin mandiri dalam diri anak maka tugas orang tua adalah mendampingi dan membimbing perkembangan mereka.

Saat anak menginjak usia enam bulan, waktunya Bunda menyiapkan MPASI untuk buah hati. Mengingat anak baru belajar mengunyah, makanan pendamping pertamanya harus lembut agar anak tidak kesulitan menelan.

Pada dasarnya, tidak ada aturan mengenai jenis makanan pertama yang harus diberi pada si kecil. Dalam buku Anak Sehat: 100 Solusi dr. Tiwi, I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi, dokter spesialis anak yang bekerja di RS Bunda Jakarta menganjurkan memberi buah untuk anak dengan berat badan regular. Sementara itu, untuk anak yang memiliki berat badan di bawah rata-rata disarankan mengonsumsi serealia.

Anjuran pemberian buah harus sesuai aturan, yakni dihaluskan dan hindari buah yang terlalu manis karena kandungan fruktosanya dapat memengaruhi kecenderungan anak terhadap rasa manis. Jika MPASI didominasi makanan berkadar gula tinggi, anak cenderung menolak makanan yang berkadar gula rendah.

Sementara anak yang cenderung kurus dianjurkan untuk bisa mengonsumsi bubur. Pastikan bubur memiliki kekentalan yang baik. Bubur yang encer karena terlalu banyak air tidak memiliki banyak nutrisi. Di masa ini, pemberian daging atau hati sebagai protein juga dapat mempercepat proses kenaikkan berat badan.

Lantaran anak berisiko terpapar arsenik, serealia beras bayi tidak dianjurkan diberikan pada anak secara terus-menerus. Meals and Drug Administration menganjurkan untuk melakukan variasi dengan memberi anak sereal bayi yang difortifikasi, seperti oat, multigrain, dan barley.

World Well being Group (WHO) juga menganjurkan menu MPASI bayi 6 bulan terdiri dari beragam sumber makanan. Pasalnya, satu jenis makanan tidak mampu mencukupi kebutuhan gizi harian si kecil. Menu makanan pendamping tunggal tidak hanya membatasi pilihan makanan, melainkan juga zat gizinya.

Panduan Memperkenalkan MPASI Bayi 6 Bulan

Anak memerlukan vitamin dan mineral agar tumbuh kembangnya sempurna. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih MPASI yang mengandung seluruh vitamin dan mineral yang dibutuhkan si kecil.

Untuk memperkenalkan makanan pendamping, biarkan anak mencoba makanan satu per satu. Selain untuk mengetahui makanan apa yang anak sukai, cara ini membantu Bunda melihat apakah si kecil memiliki alergi terhadap makanan tertentu atau tidak. Beri jeda selama tiga hingga lima hari untuk setiap makanan baru.

Umumnya, makanan yang sering memicu alergi pada anak antara lain telur, susu, kerang, ikan, kacang tanah, gandum, buah geluk (kacang pohon), dan kedelai. Jika anak menunjukkan tanda alergi terhadap makanan tersebut, segera hubungi dokter spesialis anak.

Tekstur MPASI Bayi 6 Bulan

Pada awal pemberian MPASI, sebagian besar anak mungkin akan mengalami batuk atau muntah. Tenang, Bunda, risiko ini bisa dicegah.

Untuk permulaan, sebaiknya beri anak MPASI yang dihaluskan lantas disaring. Hasilnya, Bunda akan mendapatkan tekstur yang sangat halus. Bubur saring adalah makanan yang lembut tetapi tidak encer, serta mudah larut oleh air liur. Bubur saring semacam ini dapat membantu anak menyesuaikan diri dengan tekstur makanan baru dan mencegahnya tersedak.

Makanan pendamping bayi haruslah dibuat dari bahan aman yang tidak memicu alergi. Untuk rasa, sebaiknya cenderung hambar. Apabila diperlukan, terutama untuk merangsang nafsu makan anak, pemberian garam maupun gula diperbolehkan dalam jumlah kecil.

Seiring meningkatnya usia dan keterampilan mulut anak, Bunda bisa memberinya makanan dengan tekstur lebih kental. Peningkatan tekstur bisa dilakukan dengan menyajikan MPASI melalui cara ditumbuk atau dicincang dalam beragam jenis rasa. Variasi tekstur dan rasa makanan dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus. Keterampilan mengunyah anak juga meningkat. Selain itu, anak bisa belajar untuk menerima serta menyukai berbagai jenis makanan.

Cara Menyiapkan MPASI

Hal yang wajar apabila Bunda merasa kesulitan menyiapkan MPASI pertama untuk si kecil. Banyak orang tua yang juga mengalami hal serupa. Untuk memudahkan Bunda, berikut sejumlah suggestions dari American Academy of Pediatrics yang dapat dicoba untuk menyiapkan MPASI anak.

  1. Campur sereal atau biji-bijian yang sudah dihaluskan dengan ASI, susu method, atau sedikit air supaya teksturnya lembut dan mudah ditelan.
  2. Hancurkan buah, sayur, atau makanan lainnya hingga halus.
  3. Sayuran yang bertekstur keras, seperti wortel perlu direbus agar lebih mudah dihaluskan.
  4. Sebelum memasak ikan atau daging, pastikan untuk menyingkirkan semua lemak, duri atau tulang, dan kulit.
  5. Saat hendak memberikan buah pada si kecil, buang bijinya dan potong sekecil mungkin.
  6. Potong makanan lunak berbentuk bulat maupun silinder menjadi potongan atau irisan tipis.
  7. Sebelum dimasak, biji-bijian, seperti gandum, barley, dan lainnya harus ditumbuk lebih dulu.

Panduan Pemberian MPASI Pertama

World Well being Group (WHO) menganjurkan MPASI haruslah cukup, baik dalam jumlah, frekuensi pemberian, konsistensi makanan, dan variasi jenisnya. Seluruh komponen ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sembari tetap mempertahankan pemberian ASI.

Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi anak, makanan pendamping harus memenuhi kriteria yang dicantumkan WHO dalam websitenya berikut.

  1. Tepat waktu – makanan pendamping diperkenalkan saat kebutuhan energi dan nutrisi anak sudah melebihi apa yang bisa diberikan ASI eksklusif.
  2. Memadai – makanan pendamping tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga mengandung protein dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
  3. Aman – makan pendamping harus disimpan dan disiapkan secara higienis. Tangan dan peralatan harus terjaga kebersihannya.
  4. Sesuai kebutuhan – makanan pendamping diberikan sesuai usia, sinyal nafsu makan dan rasa kenyang, serta frekuensi makan anak.

Saat memulai MPASI, mungkin sulit bagi Bunda menentukan jumlah dan frekuensi makanan yang harus diberikan. Bunda bisa mengikuti saran dari American Academy of Pediatrics berikut:

  1. Mulailah secara bertahap. Beri 1 atau 2 sendok makan sembari memperhatikan tanda si kecil masih lapar atau kenyang.
  2. Atur jadwal makan dan kudapan. Pemberian dilakukan secara selang-seling.
  3. Hindari membiarkan anak makan dan minum sepanjang hari. Maksimal pemberian makan adalah enam kali setiap 2 hingga 3 jam.

Kapan Anak Harus Diberi Makan?

Bunda boleh memberikan makanan saat anak memberi tanda bahwa ia lapar, seperti meletakkan tangan ke mulut. Bersihkan tangannya lebih dulu dan mulailah dengan menyuapinya makanan sebanyak dua sampai tiga sendok.

Umumnya, rasa makanan baru kerap mengejutkan si kecil. Beri ia waktu untuk beradaptasi. Jangan memaksanya apabila si kecil tampak tak menyukai makanan pendamping yang Bunda berikan.

Kendati tidak ada jadwal baku untuk pemberian MPASI, Bunda bisa membuat jadwal makan si kecil sendiri yang dimulai dari pagi hingga malam. Berikut contoh jadwal makan anak usia enam hingga delapan bulan.

  1. Pukul 06.00: ASI
  2. Pukul 08.00: Bubur susu
  3. Pukul 10.00: Buah yang dihaluskan
  4. Pukul 12.00: ASI
  5. Pukul 14.00: ASI
  6. Pukul 16.00: Buah yang dihaluskan
  7. Pukul 18.00: Nasi tim saring
  8. Pukul 20.00: ASI

Untuk meminimalkan rasa jenuh, variasi MPASI sebaiknya dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tiga atau lima hari. Misalnya, hari pertama sampai ketiga menu si kecil adalah buah, kemudian tiga hari selanjutnya serealia.

Jika pada minggu kedua Bunda ingin mengenalkan jenis buah, sayuran, atau umbi-umbian, pilih salah satu jenis, lalu beri dalam jumlah kecil secara bertahap selama tiga hari baru kemudian beralih ke menu lain.

Ide MPASI Bayi 6 Bulan

Membuat makanan pendamping anak tidak sesulit yang dibayangkan. Cara memasaknya tidak jauh berbeda dari makanan orang dewasa, hanya berbeda pada pilihan makanan dan teksturnya. Untuk memudahkan Bunda, berikut ini sejumlah variasi menu MPASI bayi 6 bulan yang dapat dijadikan sebagai inspirasi.

Nasi Tim Sawi Ayam

Buat bubur beras putih dengan tekstur semi encer. Tambahkan sawi yang telah direbus dan suwiran ayam yang sudah dihaluskan. Beri sedikit garam. Masak hingga matang.

Puree Bayam dan Jagung Manis

Siapkan bayam segar dan satu buah jagung manis. Rebus keduanya di tempat terpisah hingga matang, lalu haluskan menggunakan blender atau meals processor. Pastikan tidak ada serat kasar yang tersisa.

Sup Wortel Kentang Daging

Anak usia enam bulan boleh mengonsumsi daging-dagingan. Untuk memasaknya, rebus daging hingga matang lalu masukan kentang dan wortel. Tambahkan sedikit garam atau gula. Aduk hingga tercampur rata dan diamkan sampai matang, lalu tiriskan. Haluskan menggunakan meals processor hingga teksturnya halus.

Puree Alpukat Pisang

Siapkan setengah buah alpukat dan satu buah pisang. Tambahkan ASI atau susu method secukupnya. Haluskan menggunakan blender.

Nasi Tim Tofu Sawi Putih

Siapkan nasi, kemudian rebus tofu dan sawi putih hingga matang. Tambahkan sedikit garam untuk menggugah selera makan. Campur seluruh bahan ke dalam meals processor, kemudian haluskan.

Demikianlah penjelasan mengenai MPASI bayi 6 bulan lengkap dengan panduan dan ide menu makanan pendamping. Semoga bermanfaat.

Setelah mengetahui ciri-ciri hamil muda, Bunda perlu membuat janji temu dengan dokter spesialis kandungan. The American Being pregnant Affiliation merekomendasikan ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter setidaknya 8 minggu sejak periode menstruasi terakhir.

Dengan memulai perawatan sejak awal lewat pengawasan dokter, kesehatan Bunda dan si kecil di dalam kandungan akan terpantau dengan baik. Dari spesialis kandungan, Bunda bisa mendapatkan berbagai informasi terkait kondisi kehamilan, seperti:

  1. Mengetahui HPL.
  2. Mengetahui berbagai faktor risiko kehamilan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan, penyakit keturunan atau usia.
  3. Riwayat kesehatan keluarga.
  4. Jadwal perawatan pra kelahiran terbaik.

Seberapa Sering Memeriksakan Kehamilan?

Pada kunjungan pertama, dokter mungkin akan memberitahu seberapa sering sebaiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter. Untuk kehamilan yang sehat dan aman, rekomendasi waktu kunjungan ke dokter sebaiknya dilakukan pada:

  1. Minggu ke-4 sampai minggu ke-28 dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sekali dalam sebulan.
  2. Minggu ke-28-36 dianjurkan untuk melakukan kunjungan ke dokter setiap dua minggu sekali.
  3. Minggu ke 36-40 dianjurkan untuk memeriksakan kandungan setiap minggu.

Meskipun sibuk, pastikan untuk memenuhi anjuran jadwal kunjungan yang diberikan oleh dokter. Melakukan perawatan pra kelahiran sangat penting untuk kesehatan Bunda dan si kecil.

Ketika seorang ibu tidak mendapatkan perawatan pra kelahiran, bayi berisiko tiga kali lebih tinggi lahir dengan berat badan rendah. Melalui pemeriksaan berkala, dokter bisa menemukan berbagai masalah sejak dini. Dengan demikian, langkah penanganan bisa dilakukan. Hal ini adalah kunci untuk menjalani kehamilan sehat.

Kondisi yang Mengharuskan Pemeriksaan Kandungan Lebih Sering

Rekomendasi terkait frekuensi pemeriksaan kandungan sifatnya tidak tetap. Dokter biasanya memiliki pertimbangan tersendiri. Semua tergantung pada kondisi Bunda dan janin yang dikandung.

Ada beberapa faktor risiko yang mungkin mengharuskan Bunda lebih sering melakukan pemeriksaan antara lain:

1. Berusia 35 Tahun atau Lebih

Sebenarnya kebanyakan wanita usia 30-an sampai 40-an melahirkan bayi yang sehat. Namun wanita yang berusia di atas 35 tahun punya risiko lebih besar mengalami masalah dalam kehamilan termasuk kondisi cacat lahir pada bayi yang dikandung.

2. Memiliki Masalah Kesehatan Sebelum Hamil

Jika Bunda punya kondisi medis khusus, termasuk diabetes atau tekanan darah tinggi, kondisi kehamilan perlu dikelola dengan cermat. Hal ini dilakukan agar tidak berpengaruh pada kesehatan janin. Masalah kesehatan lain yang juga memerlukan penanganan khusus saat hamil adalah asma, lupus, anemia, dan obesitas

3. Memiliki Masalah Kesehatan yang Muncul Saat Hamil

Selama kunjungan pra kelahiran yang Bunda lakukan, dokter akan mencari tahu komplikasi yang mungkin terjadi di masa kehamilan seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi yang terjadi selama masa kehamilan) atau diabetes gestasional (diabetes yang dialami seorang wanita hanya dia masa kehamilan saja). Jika Bunda mengalami salah satu dari masalah kesehatan ini, dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan yang lebih sering

4. Ada Risiko Kelahiran Prematur

Jika sebelumnya Bunda punya riwayat persalinan prematur atau ada tanda-tanda akan melahirkan prematur, dokter kandungan perlu melakukan pengawasan lebih ketat.

Dengan mengunjungi dokter secara rutin untuk perawatan pra kelahiran, Bunda akan merasa lebih nyaman. Bunda bisa mengetahui kondisi kesehatan bayi dan melakukan pencegahan untuk risiko-risiko yang tidak diinginkan.

Itulah ulasan lengkap terkait ciri-ciri hamil muda dan berbagai hal yang perlu diketahui di awal masa kehamilan. Sambut kelahiran dengan persiapan terbaik agar Bunda dan si kecil sehat selalu.


SEARCH DISINI :

Related posts