TOPIKTREND.COM – Mendahului Amerika Serikat, Kementerian Pendidikan China meminta universitas, lembaga penelitian ilmiah dan perusahaan terkait untuk mempercepat penelitian tentang vaksin Covdi-19.
Peneliti di Akademi Ilmu Kedokteran Militer China menyepakati persetujuan melakukan uji klinis tahap awal dari potensi virus corona minggu ini.
Dilansir clinictrialsarena, dari database registrasi uji klinis China, tes Fase I telah mengevaluasi keamanan eksperimen pada manusia.
Pengujian ini merekrut 108 orang sehat antara 16 Maret-31 Desember 2020. Selanjutnya, Akademi Ilmu Kedokteran Militer China dan perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Hong Kong, CanSino Biologics akan melakukan uji klinis.
Pejabat Departemen Pendidikan China Lei Chaozi menyatakan bahwa vaksin berbasis vektor virus saat ini sedang dalam pengujian hewan untuk dievaluasi keamanan dan kemanjurannya.
Uji klinis vaksin jenis ini diajukan pada akhir bulan depan.
Lebih lanjut, kementerian telah mendesak universitas, lembaga penelitian ilmiah dan perusahaan terkait untuk mempercepat penelitian tentang vaksin untuk virus.
Uji Vaksin AS
Tak mau kalah dari China, AS juga melakukan uji klinis vaksin ciptaannya, peserta pertama telah diberi dosis dalam studi Fase I vaksin mRNA Moderna (mRNA-1273) terhadap coronavirus baru (SARS-CoV-2).
National Institutes of Health (NIH) kini melakukan uji coba di bawah aplikasi obat baru investigasinya sendiri (IND).
Studi Fase Pertama mereka mendaftarkan 45 orang dewasa yang sehat untuk mengevaluasi keamanan dan imunogenisitas tingkat dosis mRNA-1273 dosis 25μg, 100μg, 250μg yang diberikan pada jadwal vaksinasi dua dosis.
Peneliti dari WHO menyatakan, tidak mengharapkan pengenalan vaksin yang telah diuji dan disetujui sepenuhnya di pasar sampai pertengahan tahun depan.
WHO masih Fokus pada langkah-langkah pencegahan dan perang untuk pencegahan penyebaran virus.