Persaingan Amerika vs China Kembangkan Vaksin COVID-19, Siapa Yang Unggul?

Persaingan Amerika vs China Kembangkan Vaksin COVID-19
Persaingan Amerika vs China Kembangkan Vaksin COVID-19

TOPIKTREND.COM, Ditengah merebaknya Penyebaran Infeksi Virus Corona (Covid-19), sejumlah negara berlomba mengembangkan vaksin untuk melawan ganasnya virus corona atau COVID-19, yang paling menonjol adalah Amerika dan China.

Di pihak Amerika Serikat kini siap melakukan uji klinis, disisi lain China juga tengah melakukan hal serupa.

Read More

“Vaksin tidak mengandung zat-zat infeksius, sangat aman, dan stabil, serta hanya membutuhkan satu inokulasi,” kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hubei (CDC).

Sebagaimana diberitakan South China Morning Post (SCMP), hal tersebut diumumkan sehari setelah peserta pertama memulai fase I percobaan untuk vaksin eksperimental yang didanai Institut Kesehatan Nasional AS dan dikembangkan oleh startup biotek Moderna.

Vaksin tersebut menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) yang menyalin kode genetik virus dan bukan virus sebenarnya.

Meski dimikian hingga saat ini, vaksin mRNA yang dicoba pada manusia.

Vaksin mRNA China dikembangkan bersama oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Universitas Tongji dan Stermina di Shanghai, masih di uji coba pada hewan yang diperkirakan akan memasuki tahap klinis pada pertengahan April.

Dari 9 jenis vaksin, vaksin mRNA yang dikembangkan oleh CanSino dan Academy of Military Medical Sciences ini jadi yang terdepan pengembannya di “Negeri Tirai Bambu” tersebut.

Semua masih dalam proses penyelesaian studi uji praklinis yang akan memasuki uji klinis pada bulan April mendatang.

Kemudian beberapa diantaranya diharapkan untuk maju lebih cepat daripada yang lain.

“Penelitian dan pengembangan vaksin Cina untuk virus korona, secara umum, adalah yang paling maju di dunia,” kata Wang Junzhi, seorang ahli dan akademisi di Chinese Academy of Sciences pada konferensi pers di Beijing, Selasa.

“Kami tidak akan lebih lambat dari negara lain,” lanjutnya.

Harapan pun muncul dengan upaya pengembangan vaksin ini, terutama bagi kelompok rentan seperti orang tua dalam menghadapi epidemi yang belum ditemukan obatnya ini.

Related posts