Benarkah Isu Radikalisme Dipakai Untuk Proyek?


Akhir-akhir ini perdebatan soal radikalisme semakin marak, hampir semua acara TV mengadakan forum-forum diskusi untuk membahas isu ini, nah, yang menjadi polemik adalah benarkah isu radikalisme ini menjadi proyek negara seperti yang dituduhkan oleh para pengkritik pemerintah soal radikalisme ini.

Di Amerika Serikat, isu radikalisme memang menjadi proyek negara untuk mendapatkan suntikan anggaran, bagaimana dengan Indonesia? apa benar hal ini sama seperti yang terjadi di Amerika? jawabannya bisa iya bisa juga tidak.

Menurut saya pribadi isu radikalisme khususnya di Indonesia bukan proyek pemerintah kita, tapi imbas dari proyek Amerika Serikat, isu radikalisme memang dijadikan Amerika untuk menakut-nakuti rakyat mereka agar mau mendukung aksi pemerintah Amerika Serikat melakukan invasi ke Negara-negara yang di tuduhkan sebagai sarang teroris.

Namun saat ini isu ini sudah tidak laku lagi disana, masyarakat dunia khususnya masyarakat Amerika Serikat mulai tidak percaya dengan isu tersebut, bahkan banyak diantara mereka yang mencari kebenaran akan isu ini dan akhirnya menyadari bahwa isu radikalisme adalah proyek Amerika Serikat dan Sekutu untuk menghancurkan negara-negara berkembang khususnya negara-negara Islam di Timur Tengah.

Nah, bagaimana dengan Indonesia? apa benar ini hanya proyek semata? menurut saya indonesia hanya kena imbas sisa-sisa dari Timur Tengah, ini bukan proyek pemerintah Indonesia, tapi bagian dari keberhasilan proyek Amerika Serikat yang memporak-porandakan Timur Tengah.

Bagaimana cara kerja dari isu radikalisme ini?

Pertama, Amerika Serikat menciptakan kelompok radikalisme yang sengaja di setting untuk membenci pemerintah

Kedua, Amerika Serikat menghembuskan isu radikalisme yang membuat pemerintah ketakutan sehingga pemerintah berupaya untuk menangkal radikalisme tersebut.

Ketiga, Amerika Serikat menawarkan solusi kepada pemerintah bagaimana menangkal radikalisme dan memberi bantuan

Keempat, disi lain Amerika Serikat juga terus membina dan menyalurkan bantuan secara rahasia kepada radikalis di bawah, semakin besar gerakan dari bawah, pemerintah semakin ketakutan dan melakukan tekanan

Kelima, Semakin pemerintah melakukan tekanan, kaum radikalisme semakin membenci pemerintah dan akhirnya melakukan pemberontakan besar-besaran.

Keenam, Ketika terjadi pemberontakan besar maka Amerika Serikat menunggu pihak mana yang mulai tertekan, baik dari pemerintah maupun pemberontak.

Ketujuh, Setelah analisa Amerika Serikat memutuskan bahwa pemerintah mulai tertekan dan hampir jatuh maka Amerika Serikat akan membantu radikalis untuk memnghabisi pemerintah

Kedelapan, Jika analisa mengungkap bahwa pemberontak mulai tertekan maka Amerika Serikat seolah-olah membantu pemerintah demi menjaga hubungan antar negara.

Kesembilan, Saat itu Amerika Serikat memang benar memerangi pemberontak tapi tidak menghabisi, mereka akan terus menyisakan sedikit radikalisme untuk terus melakukan kekacauan