KUNCI JAWABAN Kelas 4 Tema 8 Halaman 23 24 28 dan 25 26 27 Tempat Tinggalku Subtema 1 Pembelajaran 3 Buku Tematik Siswa SD

KUNCI JAWABAN Kelas 4 Tema 8 Halaman 23 24 28 dan 25 26 27 Tempat Tinggalku Subtema 1 Pembelajaran 3 Buku Tematik Siswa SD
KUNCI JAWABAN Kelas 4 Tema 8 Halaman 23 24 28 dan 25 26 27 Tempat Tinggalku Subtema 1 Pembelajaran 3 Buku Tematik Siswa SD

SEARCH DISINI :

TOPIKTREND.COM, KUNCI JAWABAN Kelas 4 Tema 8 Halaman 23 24 28 dan 25 26 27 Tempat Tinggalku Subtema 1 Pembelajaran 3 Buku Tematik Siswa SD – Berikut adalah kunci jawaban Tema 8 Kelas 4. Kunci jawaban Tema 8 Kelas 4 untuk bahan belajar dari rumah. Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 4 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 halaman 23, 24, dan 28

Read More

Pembelajaran 3

Hai, teman-teman. Namaku Dayu.

Aku dan keluargaku berasal dari Bali.

Saat di Bali, aku tinggal di daerah Tabanan.

Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggalku?

Ayo, kita cari tahu!

Bali sangatlah terkenal hingga di luar negeri sebagai ikon pariwisata Indonesia.

Bali memiliki potensi pariwisata, seperti wisata alam, wisata seni, Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali.

Wilayah Kabupaten Tabanan didominasi oleh pegunungan dan pantai.

Selain itu, Tabanan terkenal sebagai penghasil beras dan sayuran.

Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Namun, penduduk yang tinggal di pantai bermata pencaharian sebagai nelayan.

Keadaan alam suatu tempat memengaruhi mata pencaharian penduduknya.

Ayo, kita cari tahu lebih lanjut.

AYO MEMBACA (Halaman 23)

Lingkungan memengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu daerah.

Mata pencaharian penduduk di suatu daerah berbeda dengan daerah lain.

Mata pencaharian penduduk di daerah pesisir pantai berbeda dengan penduduk di daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi.

Simak penjelasan berikut.

1. Penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, petani tambak, pedagang, petani garam, dan perajin.

2. Penduduk di daerah dataran rendah bermata pencaharian sebagai buruh, petani, pedagang, dan peternak.

3. Penduduk di daerah dataran tinggi bermata pencaharian sebagai petani, peternak, pedagang, dan pekerja perkebunan, misalnya teh, kopi, dan cengkeh.

Selain itu, penduduk yang tinggal di desa juga memiliki mata pencaharian yang berbeda dengan penduduk di kota.

Penduduk di desa lebih banyak bermata pencaharian sebagai petani, peternak, perajin, pedagang, buruh tani dan perkebunan.

Sedangkan penduduk di kota bermata pencaharian sebagai pekerja jasa (pegawai bank, konsultan, pengacara, sopir), karyawan, pedagang, dan buruh pabrik.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 23

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman sebangkumu.

Tuliskan hasilnya pada tempat yang disediakan.

1. Mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai lingkungan tempat hidupnya?

Jawaban:

Mata pencaharian penduduk berbeda sesuai lingkungan di tempat hidupnya. Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan dan alamnya berbeda. Penduduk akan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di wilayahnya.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 24

2. Mengapa penduduk di desa dan di kota memiliki mata pencaharian yang berbeda?

Jawaban:

Penduduk di desa dan di kota memiliki pencaharian yang berbeda karena lingkungannya sudah berbeda. Contoh di desa lebih banyak lahan pertanian, maka dari itu mata pencahariannya merupakan seorang petani. Hasil panen seorang petani dapat dijual ke kota, sehingga mata pencaharian penduduk kota biasanya menjadi pedagang.

3. Apa perbedaan petani di daerah dataran rendah dan petani di daerah dataran tinggi?

Jawaban:

Perbedaan petani di daerah dataran rendah dan dataran tinggi adalah hasil tanam dan hasil panennya.

Petani di daerah dataran rendah biasanya menanam tanaman padi.

Sementara petani di daerah dataran tinggi biasanya menanam tanaman berupa sayuran seperti bawang, kol dan kubis.

4. Apa yang dimaksud dengan pekerja jasa? Sebutkan contohnya.

Jawaban:

Pekerja jasa adalah orang yang memberikan pelayanan jasa sesuai kemampuan yang dimiliki. Contoh: guru, dokter, penjahit dan lain-lain.

AYO MEMBACA (Halaman 26-27)

Asal Mula Bukit Catu

Di pedalaman Pulau Bali, terdapat sebuah desa yang subur.

Di sana, tinggal sepasang suami istri.

Mereka bekerja sebagai petani.

Menjelang musim panen, Si suami berkata kepada istrinya.

“Jika nanti hasil panen kita melimpah, buatlah tumpeng nasi yang besar. Kemudian, undanglah tetangga untuk makan bersama.”

Istrinya pun setuju. Kedua suami istri itupun berharap panen mereka melimpah.

Tak lama kemudian, harapan mereka terkabul.

Si Istri menyiapkan tumpeng nasi dan mengundang seluruh penduduk desa untuk makan bersama.

Menjelang musim panen berikutnya, Si suami berkata lagi kepada istrinya “Semoga panen kita lebih banyak lagi, kalau bisa tiga kali lipat dari sebelumnya. Jika harapanku terkabul, buatkanlah tiga tumpeng nasi yang lebih besar dari sebelumnya.”

Kemudian, Si Istri membuat tiga tumpeng dan mengundang seluruh penduduk desa untuk berpesta kembali.

Beberapa hari kemudian, Si suami pergi ke sawah.

Dalam perjalanan, ia melihat seonggok tanah yang berbentuk seperti catu.

Catu adalah alat penakar nasi yang terbuat dari tempurung kelapa.

“Hmmm, aneh sekali. Sepertinya kemarin gundukan tanah ini tidak ada,” gumam Si suami.

Setelah pulang dari ladang, ia bercerita kepada istrinya.

Kemudian, ia mengajukan usul kepada istrinya.

“Istriku, bagaimana kalau kita membuat beberapa catu nasi? Siapa tahu, kalau kita membuatnya, hasil panen kita akan semakin melimpah.”

Sejak saat itu, Si istri rajin membuat catu nasi.

Setiap catu nasi yang dibuatnya, ia niatkan untuk menambah hasil panennya.

Namun, ada keanehan yang terjadi.

Saat pergi ke sawah, onggokan tanah yang ia temukan sebelumnya semakin membesar.

Rupanya, setiap Si istri membuat catu nasi, saat itu pula onggokan tanah membesar.

Sepasang suami istri itu pun tak menyadarinya.

Bahkan, Si istri membuat catu nasi yang lebih besar setiap harinya.

Lama-kelamaan, onggokan tanah itu berubah menjadi sebuah bukit.

Setelah Si petani dan istrinya berhenti membuat catu nasi, onggokan tanah itu pun juga berhenti membesar.

Sejak saat itu, onggokan tanah itu disebut dengan Bukit Catu.

Dalam cerita tersebut terdapat tiga tokoh.

Tokoh merupakan pelaku dalam cerita.

Tokoh merupakan salah satu unsur pembangun cerita.

Tokoh mengemban peristiwa dalam cerita sehingga peristiwa tersebut mampu terjalin sebagai cerita.

Selain itu, tokoh berfungsi sebagai pembawa pesan, amanat, moral atau sesuatu yang ingin disampaikan pengarang.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 28

Jawablah pertanyaan berikut.

Buka halaman selanjutnya:


SEARCH DISINI :

Related posts