TOPIKTREND.COM, Soal Pembelajaran IPA di SD (PDGK4202) dan Pembahasan Tahun 2022 – Hai pengunjung Topiktrend, berikut ini Topiktrend akan membahas Soal Pembelajaran IPA di SD (PDGK4202) dan Pembahasan. Topiktrend hanya memberikan referensi saja ya 🙂
Soal Pembelajaran IPA di SD (PDGK4202) dan Pembahasan Tahun 2022
Bu Susi guru kelas 1 SD mengajar tentang sifat-sifat air. Pada kegiatan inti Bu Susi bercerita seperti ilutrasi berikut ini.
“Indri kelas 1 SD seperti kalian setiap mau berangkat sekolah sama ibunya selalu dibekali air minum di botol kesayangannya yang diletakkan di tas sekolahnya seperti gambar berikut. Namun suatu ketika ibunya sakit. Dewi kakak Indri yang sudah duduk di kelas 5 SD semua bekal Indri untuk sekolah dia yang menyiapkan termasuk air minum.
Waktu itu untuk bekal air minum tidak menggunakan botol kesayangan Indri, tapi menggunakan botol lain tapi volumenya sama, karena Dewi mencari cari botol Susi tidak ketemu, sementara si Dewi juga buru buru mau masuk sekolah juga. Botol dari Dewi seperti gambar berikut. Tapi apa yang terjadi, setelah Indri mengetahui kakaknya memberinya bekal air minum menggunakan botol lain! Indri seketika teriak sbb” Itu bukan botol Indri, Indri gak mau kalau gak botolnya Indri sendiri, itu isinya sedikit nanti Susi haus di sekolah” Kakaknya nyaut juga sbb” ya udah kalau gak mau Kakak mau berangkat sekolah”
Nah anak anak dari cerita ibu tadi Indri benar apa salah? Anak anak serentak menjawab benar. Saut Bu Susi: ” Kenapa benar? Kalian semua salah. Biarpun botol yang dikasih Dewi nampaknya lebih pendek tapi isinya sama dengan botol kesayangannya Indri. Nah sekarang kalian perhatikan ibu punya segelas air akan ibu tuang ke dalam cangkir yang ibu sudah siapkan. Airnya kan tidak berkurang kan? Jadi itu merupakan salah satu sifat air bentuknya mengikuti bentuk tempatnya tapi jumlah/volumenya tetap sama.
Pertanyaan:
1. Dari kasus di atas silahkan analisis minimal 4 buah kelebihan dan 4 buah kelemahan suatu kasus pembelajaran yang dilakukan Bu Susi.
Pembahasan:
Kelebihan kasus pembelajaran yang dilakukan Bu Susi:
(1) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Bu Susi sangat baik. Bu Susi melakukan pembelajaran problem solving dengan pemberian kasus. Hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran IPA yaitu pendekatan pemecahan masalah.
(2) Kasus pembelajaran yang disampaikan oleh Bu Susi sangat dekat dengan dunia anak. Kejadian tersebut mungkin saja terjadi dalam keseharian anak. Anak-anak menjadi mudah memahami kasus, sehingga pembelajaran menjadi sangat bermakna.
(3) Untuk menunjukkan bahwa volume air tetap meskipun tempat air berbeda, Bu Susi sudah mempergunakan metode demontrasi. Hal ini tentu membuat siswa lebih memahami apa yang dijelaskan oleh Bu Susi.
(4) Dalam pembelajaran, Bu Susi sudah mengajak siswa untuk diskusi. Hal ini akan melatih siswa untuk selalu berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru melalui kasus.
Kelemahan atau kekurangan kasus pembelajaran yang dilakukan Bu Susi:
(1) Saat diskusi, Bu Susi tidak memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan pendapat mengapa mereka menjawab “benar” berkenaan kasus yang disampaikan oleh Bu Susi.
(2) Alat peraga yang dipergunakan Bu Susi dalam melakukan demontrasi tidak sesuai dengan kasus yang disampaikan, seharusnya Bu Susi membawakan botol minum agar sesuai dengan kasus, sehingga siswa lebih memahami.
(3) Bu Susi harusnya memberikan kesempatan untuk melakukan percobaan agar lebih memahami kekeliruan mereka.
(4) Siswa sebaiknya diberikan kesempatan untuk menyimpulkan dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Bu Susi.
Pak Teno guru kelas 4 SD Taman Asri di daerah pegunungan. Sesuai dengan namanya SD tersebut sangat asri karena memiliki kebun sekolah yang tertata rapi dan ditanami aneka ragam tanaman dan kolam ikan. Pada suatu hari Pak Teno mengajar IPA dengan tema ” lingkungan” Tepat pukul 7.00 Pak Teno masuk kelas dan mengajar seperti ilustrasi berikut ini.
Pak Teno: Selamat pagi anak anak!
Siswa: Selamat pagi Pak! Jawab anak anak serentak.
Pak Teno: Sebelum kita belajar mari kita berdoa bersama-sama.
Siswa: Ya Pak! Jawab anak anak serentak
Pak Teno: Siapa hari ini yang tidak hadir?
Siswa : Tidak ada Pak semua hadir! Jawab siswa saling bersautan
Pak Teno: Siapa di antara kalian yang orang tuanya petani yang punya sawah dan kebun?
Siswa: Saya Pak! Jawab Suadi. Orang tua saya punya sawah sekarang ditanami padi dan kacang panjang. Dan yang lainnya ditanami jagung dan kacang tanah.
Pak Teno: Bagus, hebat sekali Bapakmu satu area bisa ditanami bermacam-mcam tanaman. Anak anak sesuai dengan jawaban Suadi kita juga punya kebun sekolah yang ditanami beraneka ragam tanaman juga. Sebelum kita belajar lebih lanjut, akan Bapak sampaikan terlebih dahulu bahwa hari ini kita akan belajar dengan tema ” Lingkungan” Kita belajar dalam kelompok sesuai kelompok kita masing masing. Silakan maju kedepan ketua kelompok 1 s/ 5 ini Bapak akan membagi LKS setiap kelompok cukup satu saja nanti dikerjakan bersama sama. Silakan LKS dibaca terlebih dahulu, kalau ada yang kurang jelas bisa ditanyakan ke Bapak.
Siswa: Sudah jelas Pak, kita sekarang ke kebun sekolah ya Pak? Pertanyaan siswa serentak!
Pak Teno: Iya kita belajar di kebun sekolah berkelompok sesuai dengan LKS yang sudah Bapak bagi. Namun dengan catatan kalian tidak boleh ribut, belajar yang benar sesuai apa yang tercantum di LKS. Nah! Sekarang silakan ke kebun sekolah. Ingat waktunya hanya 60 menit sesuai yang tertera di LKS
Siswa: Siap Pak Jawab siswa serentak
Pak Teno: Selama anak anak kerja kelompok di kebun, Pak Teno tidak ketinggalan mengikuti anak anak mengamati semua makhluk yang ada di dalamnya. Nampak Pak Teno menjelaskan salah satu kelompok yang bertanya padanya.
Pertanyaan:
2. Dari ilustrasi tersebut di atas silakan analisis minimal empat (4) buah kelebihan beserta alasannya dari suatu kasus pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan pendekatan “Lingkungan” yang telah dilakukan oleh Pak Teno !
Pembahasan:
Kelebihan kegiatan pembelajaran IPA pendekatan “Lingkungan” yang telah dilakukan oleh Pak Teno:
(1) Memberikan pengalaman nyata kepada siswa sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Teno kontekstual. Hal ini membuat siswa memperoleh pengalaman langsung, sehingga lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
(2) Menghemat biaya. Pembelajaran Pak Teno dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar tentu akan menghemat biaya.
(3) Dengan pendekatan lingkungan, dapat menjadikan pembelajaran lebih aplikatif karena pengetahuan yang diperoleh siswa melalui berinteraksi dengan lingkungan memungkinkan akan diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
(4) Pembelajaran dengan pendekatan “Lingkungan” yang dilakukan Pak Teno menjadi lebih menarik. Pembelajaran bersifat student center. Seluruh siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.
3. Pada suatu hari Pak Hardi guru kelas 4 SD Selosari sedang mengajar IPA tentang benda, dengan menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab seperti ilustrasi berikut ini.
Pak Hardi: Anak anak sekarang kita akan belajar IPA tetang benda. Apa yang dimaksud dengan benda?
Siswa: Tidak tahu Pak, jawab anak anak serentak
Pak Hardi: Dengarkan sekarang, yang dimaksud benda adalah segala yang ada dalam alam atau bumi ini yang berwujud atau berjasad. Coba kamu Reno apa yang dipegang Bapak ini?
Siswa/Reno: Penggaris
Pak Pak Hardi: Nah! Penggaris itu benda bukan? Masih Reno silakan jawab
Siswa/Reno: Iya Pak benda
Pak Hardi: Betul penggaris adalah benda. Karena penggaris berwujud. Wujud benda ada tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Tas, buku, dan pensil berwujud padat. Minyak dan air berwujud cair. Sementara gas adaah udara yang ada di ruangan ini yang tidak bisa kita lihat dengan mata kita, namun bisa dirasakan. Karena sekarang sedang hujan maka udara yang ada di ruangan ini adalah dingin. Ada pertanyaan siapa yang belum jelas?
Siswa: Saya pak. Anak yang bernama Andi akan bertanya sebagai berikut. Kalau begitu benda itu ada di seluruh dunia ya Pak, berarti banyak
Pak Hardi: Betul Andi benda di alam ini banyak sekali. Nah sekarang tugas kalian amati semua benda di ruang kelas ini di buku catatan kalian masing-masing selama 30 menit
Siswa: Siap Pak
Pak Hardi: Ayo sekarang waktunya sudah habis kembali duduk di bangkunya masing-masing. Tapi sebelumnya buku catatan kalian dikumpulkan di atas meja guru, Bapak akan periksa hasil kerja kalian. Namun apa yang terjadi setelah selesai memeriksa tugas siswa wajah Pak Hardi nampak kecewa, karena dari 20 anak hanya 9 anak yang pekerjaannya memuaskan. Akhirnya Pak Hardi menutup pelajarannya dengan nada kecewa sebagai berikut. Ternyata sebagian besar kalian belum jelas apa yang sampaikan Bapak ya. Kenapa tadi tidak ada yang bertanya! Hanya Andi yang bertanya. Bapak kali ini kecewa sekali karena yang ada di kelas hanya 9 anak termasuk Andi yang pekerjaannya benar. Yang lainnya masih banyak yang salah. Nah sebelum saya tutup pelajaran IPA ini Bapak beri PR untuk kalian. Tugasnya mencatat masing-masing 5 contoh benda padat dan benda cair yang ada di rumah kalian. Benda gas tidak usah, hanya benda padat dan cair.
Pertanyaan:
3. Berdasarkan pembelajaran yang di lakukan Pak Hardi rancanglah RPP mulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir berdasarkan kasus pembelajaran IPA yang dialami oleh Pak Hardi
Pembahasan:
Hanya contoh RPP, silakan dilengkapi lagi ya Kami tidak mahir membuat RPP.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah : SD Osnipa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas
C. Indikator
Mengelompokkan benda berdasarkan wujudnya
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengelompokkan benda-benda yang ada berdasarkan wujudnya
E. Materi Pembelajaran
Benda padat, cair, dan gas
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode Pembelajaran : Ceramah, penugasan, dan tanya jawab
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit):
(1) Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
(2) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk sesuai dengan kegiatan pembelajaran
(3) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai tentang mengelompokkan benda-benda yang ada berdasarkan wujudnya
(4) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, menyimpulkan, dan mengomunikasikan
Kegiatan Inti (menit):
(1) Guru mengnformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari yaitu benda
(2) Guru bertanya kepada siswa “Apa yang dimaksud dengan benda?”
(3) Guru menjelaskan tentang pengertian benda kepada siswa
(4) Guru menjelaskan tentang contoh wujud benda dengan menggunakan peraga penggaris serta contoh lainnya
(5) Guru dan siswa saling tanya jawab tentang berbagai macam contoh wujud benda
(6) Siswa diminta mengamati semua benda yang ada di ruang kelas, kemudian ditulis di buku
Guru Penutup (15 menit):
(1) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan
(2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti
(3) Guru memberikan tugas di rumah untuk mencatat masing-maisng 5 contoh benda padat dan benda cair yang ada di rumah masing-masing.
(4) Guru mengajak siswa berdoa, dan mengakhiri pembelajaran.
Pak Gatot guru kelas V SD Purwodadi tepat jam 7 pagi bersama rekan guru masuk kelas masing masing. Pak Gatot masuk ruangan kelas V sambil membawa alat peraga gambar berbagai bahan makanan. Sampai di ruang kelas Pak Gatot disambut anak anak sambil bertanya bawa apa Pak, saya sudah bawa kangkung, saya sudah bawa bayam, Nampak suasana kelas hiruk pikuk, masing masing anak saling menujukkan bahan makanan yang nampaknya sudah diberi tugas oleh Pak Gatot. Namun Pak Gatot tanpa menghiraukan, melainkan memberi salam pada anak anak. Anak anak menyambutnya penuh semangat. Pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Gatot seperti ilustrasi berikut ini.
Pak Gatot: Bagaimana pagi ini semua masuk? Dan membawa bahan makanan sesuai tugas masing-masing?
Siswa: masuk semua Pak, bawa tugas dari bapak semua, saut anak anak serentak.
Pak Gatot: Ya.., bagus!. Sementara bahan yang kalian bawa diletakkan di belakang semuanya, setelah itu mari berdoa bersama. Setelah selesai berdoa Pak Gatot langsung mengambil alat peraga yang telah disiapkan sambil berkata alat peraga yang Bapak pegang gambar apa anak-anak?
Siswa: gambar tumbuhan Pak. Jawab anak anak serentak.
Pak Gatot: Nah anak-anak perhatikan semua bahan makanan yang ada di gambar ini, bahan makanan apa saja yang mudah dicerna dan yang susah dicena
Siswa: yang mudah dicerna yang lunak seperti tahu, telur.
Pak Gatot: Baik, dengarkan Bapak. Bahan makanan yang mudah dicerna adalah yang tidak mengandung serat seperti daging yang tidak berlemak, putih telur, ikan, pepaya, melon, pisang, mangga, pir, wortel, selada , nasi putih, kentang rebus. Sementara bahan makanan yang susah dicerna adalah: sayuran mentah, buah mentah, makanan pedas dan berbumbu kuat, makanan manis, daging sapi, makanan yang berlemak, teh, kopi dan minuman lainnya. Ada pertanyaan? Kalau tidak ada sekarang diskusi dengan kelompok masing-masing. Materi diskusi bahan makanan yang ada di alat peraga Bapak dan bahan makanan yang kalian bawa dari rumah. Kelompokkan bahan makanan tersebut ke dalam 2 kelompok, yakni kelompok bahan makanan yang mudah dicerna dan kelompok yang sulit dicerna. Waktu 30 menit dari sekarang. Nah waktunya sekarang sudah habis, silahkan duduk di bangkunya masing-masing.Silahkan wakil dari kel 1 melaporkan hasilnya ke depan kelas.
Siswa: Kel 1, belum selesai tadi Pak, kel 3 juga belum Pak.
Pak Gatot: Bagaimana kalian! Kenapa kalau belum jelas tadi tidak ada yang bertanya. Pak Gatot nampak kecewa sekali.
Pertanyaan:
4. Buatlah minimal 5 buah alternatif perbaikan dan alasannya dari sebuah kasus pembelajaran IPA di SD tentang makanan yang mudah dan sulit dicerna yang telah dilakukan oleh Pak Gatot.
Pembahasan:
Perbaikan kasus pembelajaran IPA di SD yang dilakukan oleh Pak Gatot.
(1) Pak Gatot seharusnya lebih ramah dan menyambut siswa-siswi dengan hangat agar terdapat kedekatan dengan siswa -siswinya.
(2) Pak Gatot seharusnya menggunakan bahan-bahan makanan yang dibawa oleh siswa. Karena bahan makanan tersebut lebih nyata daripada menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
(3) Pak Gatot juga sebaiknya tidak hanya mengunakan metode ceramah karena metode tersebut kurang tepat saat digunakan dalam pembelajaran IPA dan membuat pembelajaran kurang menarik.
(4) Pak Gatot dapat menggunakan pendekatan Inkuiri untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi, kemampuan berfikir dan keterampilan siswa. Ada pun kegiatan dari inkuiri itu sendiri sebagai berikut merencanakan dalam hal ini pak gatot sebebarnya sudah merencanakan dengan meminta siswa membawa bahan -bahan makanan, lalu mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis, lalu dapat mentafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum.
(5) Pak Gatot dapat menggunakan pendekatan faktual dengan menyampaikan hasil -hasil temuan kepada siswa sehingga pada akhir pembelajaran siswa-mendapat informasi yang lebih penting tentang bahan makanan yang mudah dan sulit dicerna.