Tanggal Berapa Hari Raya Idul Adha 2021 Atau Lebaran Haji 1442 H? Ini Dia Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha

Tanggal Berapa Hari Raya Idul Adha 2021 Atau Lebaran Haji 1442 H? Ini Dia Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha
Tanggal Berapa Hari Raya Idul Adha 2021 Atau Lebaran Haji 1442 H? Ini Dia Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha

SEARCH DISINI :

TOPIKTREND.COM, Tanggal Berapa Hari Raya Idul Adha 2021 Atau Lebaran Haji 1442 H? Ini Dia Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha – Setelah merayakan hari kemenangan Idul Fitri, umat Islam bersiap menyambut Idul Adha 1442 Hijriah. Sejauh ini, hanya PP Muhammadiyah telah menetapkan 10 Zulhijah 1442 H yang di dalamnya dirayakan momen Idul Adha atau hari berkurban.

1 Zulhijah 1442 H jatuh pada hari Minggu Pon, 11 Juli 2021. Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juli 2021

Read More

Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) jatuh pada hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021.

Sementara Kapan Lebaran Haji 1442 H menurut Pemerintah, masih harus menunggu Hasil Sidang Isbat yang akan diumumkan oleh Kemenang sehari sebelum Idul Adha.

Namun dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri (Menag, Menaker, dan Menpan-RB) Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, dan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 yang ditandatangani pada 22 Februari 2021, sudah tercatat kapan Idul Adha 2021.

Dalam kalender tersebut ditetapkan Idul Adha 2021 jatuh pada 20 Juli.

Niat sholat Idul Adha

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa

“Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Berikut ini tata cara sholat Idul Adha, sebagaimana dilansir Tribunnews.com dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:

– Memulai dengan niat sholat Idul Adha, yang jika dilafalkan berbunyi:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa

“Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

– Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.

– Untuk rakaat pertama, membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

– Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah dari Alquran, seperti membaca surat Qaf atau Al-A’laa.

– Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

– Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan.

– Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang dari Al-Quran, seperti surat Al-Ghasyiyah.

– Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

– Setelah salam, maka disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.

Hal-hal yang disunahkan sebelum sholat Id:

– Mandi dan berhias

Memakai sebaik-baiknya pakaian yang dimiliki, memakai wangi-wangian.

– Sebelum salat Idul Fitri diSunakan untuk makan terlebih dahulu, sedangkan untuk salat Idul Adha tidak demikian.

– Jalan yang dilewati saat berangkat salah Id dengan jalan saat pulang diSunahkan untuk berlainan.

– Takbiran atau membaca takbir

Berikut ketentuan yang harus dipenuhi jika ingin menggelar sholat Idul Adha di lapangan/masjid/ruangan sesuai SE Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan sholat Idul Adha:

a. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;

b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;

c. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;

d. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/ hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;

e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5’C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;

f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;

g. Mempersingkat pelaksanaan sholat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;

h. Tidak mewadahi sumbangan/sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit;

i. Penyelenggara memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan sholat Idul Adha yang meliputi:

– Jemaah dalam kondisi sehat;

– Membawa sajadah/alas sholat masing-masing;

– Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan;

– Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer;

– Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;

– Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;

– Mengimbau untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berrisiko tinggi terhadap Covid-19.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Kapan Idul Adha 2021 dan Tanggal Berapa Lebaran Haji 1442 H? Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha, https://pontianak.tribunnews.com/2021/05/27/kapan-idul-adha-2021-dan-tanggal-berapa-lebaran-haji-1442-h-tata-cara-dan-niat-shalat-idul-adha?page=all.
Penulis: Rizky Zulham
Editor: Rizky Zulham


SEARCH DISINI :

Related posts